jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) terus mendorong Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN Prabowo - Sandi) untuk membuka data real count mereka.
Menurut TKN, apabila BPN hanya mengklaim kemenangan tanpa dibarengi dengan bukti, maka oposisi hanya melakukan kebohongan publik.
BACA JUGA: Yakinlah, Kebohongan Prabowo soal Klaim Kemenangan Akan Terbongkar
"Kalau itu tidak bisa dilakukan, artinya kebohongan politik dilakukan di hadapan rakyat Indonesia," kata Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
BACA JUGA: Hasto Sarankan Fadli Zon Evaluasi Praktik Money Politic di Gerindra
BACA JUGA: Ahli IT Beber Pesan Ratna Sarumpaet ke Fadli Zon & Said Iqbal, Begini Isinya
Ajakan untuk membuka data masing-masing tim pemenangan, menurut Hasto, sangat positif bagi demokrasi. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini juga merasakan transparansi data tersebut adalah bentuk kewajiban.
"Klaim sepihak itu harus didukung dengan datum yang akurat, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan proses menghitungnya. Karena itu kami meminta sederhana ke BPN sesuai tuntutan masyarakat untuk membuka pusat rekapitulasinya," tegas Hasto. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Tak Perlu Didesak, Jokowi dan Prabowo akan Menyatu pada Waktunya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Subianto: Kopassus Luar Biasa
Redaktur & Reporter : Adil