jpnn.com, JAKARTA UTARA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ikut bekerja keras dalam upaya memenangkan duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada Pilkada DKI 2017. Hasto pun berkali-kali blusukan demi menggalang suara bagi duet petahana yang kondang dengan julukan Ahok-Djarot itu.
Pada Selasa (11/4) siang, Hasto menyambangi Kelurahan Cilincing di Jakarta Utara. Di kelurahan yang padat penduduk itu Hasto menggelar acara serap aspirasi untuk berdialig dengan ratusan warga.
BACA JUGA: Panas di Luar Ruang Sidang, Adik Ahok: Kamu Tega, Jahat
Kehadiran Hasto yang mengajak serta KH Achmad Munib dan artis peran Puy Brahmantya disambut ratusan warga dengan iringan suara rebana dan selawat. Orang kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung bertemu dengan KH Muzakkir, tokoh agama di RT 6/RW 8 Cilincing.
Dalam pertemuan itu Hasto berdialog dengan warga soal Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan soal tata ruang. Hasto saat blusukan juga sempat menyambangi sebuah warung nasi milik warga asal Brebes dan berdialog dengan pemiliknya.
BACA JUGA: Ada Faktor Politik di Balik Semua Ini
Sedangkan warga lain bernama Bu Pinyu mengeluhkan rumahnya yang sering bocor dan reot. Namun, dia tak punya dana lagi untuk merenovasi rumahnya di RT 9/RW 06 Cilincing.
Hasto pun langsung meminta ketua RT setempat untuk mendata rumah-rumah yang perlu diperbaiki. Apalagi Pemprov DKI di bawah Ahok-Djarot memiliki pasukan merah yang bertugas membantu pembenahan rumah rakyat.
BACA JUGA: Doakan Ahok-Djarot, Said Aqil: Agama Bukan Alat Politik
"Bersama ketua RT, ayo diusulkan rumah mana yang prioritas diperbaiki sekarang. Kita sudah ada pasukan merah yang secara gotong royong membenahi rumah rakyat," ajaknya.
Lebih lanjut Hasto menegaskan, Djarot yang menjadi pendamping Ahok juga punya catatan positif soal pembangunan rumah layak bagi rakyat. Djarot bahkan sudah membuktikannya saat dua periode menjadi wali kota Blitar, Jawa Timur.
“Dulu Pak Djarot adalah jagonya membangun rumah layak buat rakyat. Waktu jadi walui kota Blitar, Pak Djarot membangun hampir 2500 rumah menjadi bagus dan layak huni," tuturnya.
Selain itu Hasto juga memberi pemahaman ke warga bahwa Ahok-Djarot bukanlah penggusur permukiman kumuh. Sebab, kebijakan Pemprov DKI justru mengentaskan warga yang tinggal di kawasan tak layak huni.
"Maka Pak Ahok memindahkan mereka lalu ditempatkan di lokasi lebih baik. Di sana ada ruang bermain anak, rumah lebih nyaman serta masyarakat mendapat Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat, serta Kartu Lansia," tuturnya.(ysa/rmo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Kumpulkan Sejumlah Tokoh
Redaktur : Tim Redaksi