Hasto: Ganjar Berjalan Kaki Buat Ketemu Rakyat, Beda dengan Prabowo yang Naik Alphard Putih

Sabtu, 13 Januari 2024 – 15:33 WIB
Capres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo bersama buruh di Brebes. Dok: Tim Media GP.

jpnn.com, YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan kultur kepemimpinan parpolnya yang membumi ialah blusukan dan hal itu bakal terus dilakukan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

Menurut Hasto, Ganjar selama blusukan menemui rakyat dengan berjalan kaki.

BACA JUGA: Sukarelawan Bejo Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Hal itu yang tidak dilakukan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang berjumpa masyarakat dengan menumpangi mobil mewah.

Hal itu disampaikan Hasto dalam acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai Terkait Pemenangan Pileg dan Pilpres wilayah Yogyakarta di kantor DPD PDIP provinsi yang sama, Sabtu (13/1).

BACA JUGA: Timnas AMIN Gelar Konsolidasi dengan Ribuan Perwakilan Saksi & Satgas TPS

“Kalau ketemu rakyat, Pak Ganjar jalan dengan kakinya sendiri sementara Pak Prabowo jalan dengan bantuan Alphard putih. Stamina, energi dan passion kerakyatan itu penting," kata Hasto yang disambut tawa peserta.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) itu juga mengajak kader PDIP untuk menyosialisasikan 21 program prioritas Ganjar-Mahfud kepada rakyat dengan mendatangi setiap rumah.

BACA JUGA: Pelaporan Achtung ke Bareskrim Mengubah Citra Gemoy Prabowo Jadi Menakutkan

"Oleh karena itu, program Pak Ganjar Pranowo bahwa satu keluarga miskin, satu sarjana itu harap disosialisasikan dalam gerakan door to door. KTP Sakti di dalamnya ada program 1 keluarga miskin, 1 sarjana. KTP Sakti diterima secara luas oleh ibu-ibu dan kaum muda. Bantuan rakyat pun lebih tepat sasaran," serunya.

Hasto dalam acara tidak lupa menyemangati kader PDIP untuk berani melawan menghadapi intimidasi, termasuk tekanan dari aparat.

"Berani menghadapi intimidasi” tanya Hasto.

Para peserta konsolidasi lantas menjawab berani dan Hasto menyanjung semangat para kader PDIP untuk berjuang melawan intimidasi.

"Itu semangat banteng ketaton," kata pria kelahiran Yogyakarta itu. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler