jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan meresmikan Rumah Budaya di kantor pusat partai berlambang banteng itu, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (28/3).
Nantinya, tempat ini bisa digunakan PDIP mengajak masyarakat melawan gerakan asing yang mengoyak rasa kemanusiaan, seperti aksi teror bom gereja di Makassar hari ini.
Rumah Budaya diserahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada pengurus badan kebudayaan nasional (BKN) pusat partai berwarna kebesaran merah itu seperti Aria Bima, Vita Ervina, dan Rano Karno.
"Mewakili Ibu Megawati Soekarnoputri, mohon izin kepada beliau, Mas Prananda, Mbak Puan, rekan-rekan DPP, pada kesempatan ini, Rumah Budaya, tempatnya secara resmi kami serahkan kepada Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan," kata Hasto sembari memberikan plakat kepada Ketua BKN Aria Bima.
BACA JUGA: Megawati: Bukan Tidak Mungkin Semua itu Akan Menghilang
Hasto pun menjelaskan bahwa Proklamator RI Bung Karno sudah menegaskan bahwa Indonesia harus berkepribadian dalam kebudayaan.
Dengan bimbingan Megawati, kata pria Yogyakarta itu, PDIP ingin mengumandangkan kepribadian dalam kebudayaan ke seluruh nusantara, agar terus menjadi kesadaran kultural.
BACA JUGA: Dua Menteri Ini Kerap Menangis saat Bertemu Bu Mega
Menurut dia, hal penting dilakukan pada saat budaya asing menggempur tanah air dan berpotensi mengganggu kerukunan bangsa. Apa lagi, Indonesia baru saja dikejutkan dengan teror bom bunuh diri di Makassar.
"Kita sungguh berduka, kesekian kalinya ada bom bunuh diri. Suatu gerakan anti-kemanusiaan yang mengoyak rasa kemanusiaan kita. Belajar dari hal tersebut, maka Pancasila betul-betul harus dibumikan dan jalan kebudayaan, melalui Rumah Budaya yang hari ini diresmikan, terus menggelorakan Nusantara yang begitu kaya nilai-nilai budaya yang berwarna," kata Hasto.
Sementara itu, Aria Bima berterima kasih kepada Megawati atas kepercayaan dan kehormatan kepada BKN untuk menyerahka Rumah Budaya ini.
Dia berjanji akan bergerak dengan berbagai aktivitas kesenian rakyat yang dikolaborasikan dengan seluruh badan kebudayaan PDIP di tingkat provinsi dan kabupaten atau kota.
"Dengan Rumah Budaya, kami harus kontekstualisasikan Pancasila dengan lebih smart, kreatif, mendorong persatuan, kesejukan, dan narasi perdamaian. Kami harap dukungan seluruh rakyat untuk bisa melaksanakannya. khususnya kaum milenial," kata Aria Bima.
Bicara mengenai pemuda, Vita Ervina mengatakan, peran milenial Indonesia menjaga kebudayaan sangat dibutuhkan. Sebab, kaum muda punya potensi besar dengan dinamis dan kreativitasnya yang melimpah.
"Dengan begitu, orang muda Indonesia bisa mengembangkan budaya sendiri dengan kreativitasnya, sehingga bisa semakin memajukan karya budaya berbasis kebudayaan Indonesia," kata Vita.
Sementara itu, Rano Karno memberi contoh bahwa saat ini banyak orang muda Indonesia aktif di media sosial. Maka pemuda bisa mengisi kontennya di media sosial dengan kreativitas di bidang kebudayaan Indonesia.
"Kami mengajak anak muda Indonesia berkreativitas menciptakan konten kebudayaan yang tak hanya melestarikan tradisi kita. Namun, mengembangkan budaya asli sesuai dengan kemajuan zaman," tutur Rano Karno. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan