Hasto: Kader PDI Perjuangan Bukan Golongan Kiri atau Kanan

Senin, 08 Mei 2017 – 13:29 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, MALUKU - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali mengingatkan kader partai akan pentingnya Pancasila untuk dijalankan dengan khidmat dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan sebagai satu bangsa, musyawarah dan keadilan sosial adalah kepribadian bangsa kita," kata Hasto dalam acara Rakorda PDI Perjuangan Maluku, di Ambon, Senin (8/5).

BACA JUGA: Setelah jadi Gubernur Balik Lagi ke PDIP

Dalam rakorda tersebut turut hadir Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Dwi Hartono.

BACA JUGA: PDIP Usung Ahok Lagi? Pengamat: Keledai Saja Tak Mau Jatuh Dua Kali

"Ketika ada pihak-pihak tertentu ingin memaksakan kehendak dengan kebenarannya sendiri maka robeklah nilai kemanusiaan itu," tambah Hasto.

Pria kelahiran Yogyakarta 50 tahun yang lalu itu memastikan, kader PDI Perjuangan bekerja sama dengan komponen bangsa lain yang telah berkeringat membangun republik seperti Muhammadiyah, NU, Polri dan TNI, siap menjadi benteng Pancasila.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Ingatkan Ancaman dari Anti-Pancasila Makin Nyata

Hasto mengatakan, kader PDI Perjuangan yang Pancasilais bukanlah golongan kiri atau kanan. "Kami adalah patriot bangsa yang harus menyatu dalam seluruh napas kehidupan rakyat Indonesia. Kami adalah partai dengan ideologi Pancasila, bukan lainnya," tegasnya.

Untuk itulah, lanjut Hasto, sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan bakal berjuang mengatasi berbagai ketidakadilan yang terjadi. Sebab, ketidakadilan menjadi lahan subur tumbuhnya radikalisme.

"Fanatisme yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan hanyalah fanatisme untuk berbuat baik, yakni membumikan nilai-nilai Pancasila tanpa kecuali," ujarnya.

PDI Perjuangan, tegas dia, berkeyakinan bahwa Pancasila yang digali dari buminya Indonesia oleh Bung Karno adalah antitesa terbaik terhadap radikalisme. Untuk itulah PDI Perjuangan harus berbenah diri dan meningkatkan kinerja untuk rakyat.

"Sebab senjata yang paling ampuh adalah persatuan dengan rakyat. Karena itulah, skala prioritas yang harus kami lakukan adalah mengatasi berbagai bentuk ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan," bebernya.

Dalam perjuangan ini pula, imbuh Hasto, Presiden Jokowi sudah mengambil langkah-langkah tepat melalui program pembangunan yang diorientasikan pada pemerataan, yakni dengan membangun dari pinggiran, dari daerah-daerah.

"Pancasila adalah jalan kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia. Hukum harus berdiri kukuh dan aparat TNI dan Polri serta Kejaksaan Agung harus bertindak tegas melawan berbagai gerakan yang berniat mengganti dasar negara kita," pungkasnya. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang ke PDIP, Sugianto Sabran: Saya Kembali Merah Demi Kalteng


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler