Hasto Lincah Menari Bersama Penari Gandrung

Rabu, 07 Agustus 2019 – 18:52 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berjoget bersama 50 penari gandrung asal Banyuwangi di Bali, Rabu (7/8). Foto : Fathan Sinaga /JPNN

jpnn.com, DENPASAR - Suasana suka cita menyelimuti proses registrasi kader PDI Perjuangan dalam rangka persiapan Kongres Kelima partai berlambang banteng moncong putih itu di Hotel Grand Inna, Sanur, Bali, Rabu (7/8).

Dalam proses penerimaan menyambut utusan Kongres Kelima PDIP, sebanyak 50 penari gandrung tampil di hadapan tamu.

BACA JUGA: Kongres PDIP Penuh Atraksi Budaya, 15 Ribu Kader Merahkan Bali

Sebanyak 50 penari gandrung itu didatangkan langsung dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, penari itu didatangkan langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas.

BACA JUGA : PDIP Pilih Calon yang Tak Lupa Diri, Siapa yang Cocok?

BACA JUGA: Bukan Cuma Prabowo, Ketua Umum PAN Juga Diundang ke Kongres PDIP

Saat para penari tampil, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang baru datang ke lokasi turut beratraksi.

Hasto bersama petinggi PDIP lainnya seperti Djarot Saiful Hidayat dan Putra Nababan. Ada juga Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

BACA JUGA: PDIP Kucurkan Rp 17,6 Miliar untuk Kongres V di Bali

Hasto yang mengenakan jaket merah PDIP tampak luwes berdansa bersama para penari. Sambil tersenyum, Hasto mengajak para tamu undangan untuk turut berpartisipasi.

"Ayo, semua ikut. Kita rayakan tari khas nusantara," kata Hasto.

Sementara Anas mengatakan, tari gandrung ini merupakan bentuk penyambutan tamu kehormatan di Banyuwangi. Menurut Anas, tari gandrung merupakan salah satu identitas di Banyuwangi.

"Tadi tarian diawali tari paju gandrung. Paju itu berarti ada pasangannya," kata Anas yang juga merupakan politikus PDIP.

BACA JUGA : PDIP Kucurkan Rp 17,6 Miliar untuk Kongres V di Bali

Anas melanjutkan, pihaknya berterima kasih kepada PDIP karena menyediakan ruang bagi budaya Banyuwangi untuk tampil di Bali.

Terlebih Bali merupakan pusat kebudayaan nusantara yang sudah dikenal masyarakat dunia.

"Ini menunjukkan kongres ini bukan hanya ruang gagasan, ide dan pemilihan pimpinan. Tapi menjadi ruang silaturahmi kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia," jelas Anas.

Anas juga melihat semua orang yang ikut bernari mengeluarkan energi positif. Seperti Hasto, kata Anas, sangat bersemangat menunjukkan keceriaan saat bernari dengan para peraga seni dari daerahnya itu.

"Uniknya para penari dan pembawa musiknya masih muda-muda. Ini membuktikan bahwa PDIP selalu mendorong dan memberikan ruang kepada anak muda untuk berkebudayaan yang luhur," jelas Anas. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluruh Kader PDIP Bakal Terima Hadiah dari Megawati, Apa Isinya?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler