jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyampaikan pesan kepada Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) yang berada di 11 negara yang baru dilantik, Sabtu (4/12).
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu meminta pengurus DPLN di 11 negara yang baru dilantik menjalankan misi, termasuk berbagai tugas diplomasi dalam bidang budaya, kuliner, dan pariwisata.
BACA JUGA: Menyongsong Tahun Pemilu, PDIP Mengukuhkan DPLN di 11 Negara Ini
Selain tugas itu, ada satu hal penting yang harus dilakukan oleh DPLN di 11 negara tersebut.
“Di luar segalanya, adalah bagaimana saudara-saudara sekalian membangun international network agar PDI Perjuangan bercita-cita dapat mengadakan konferensi partai politik se-Asia Afrika bahkan dengan Amerika Latin,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam pengarahannya seusai melantik pengurus DPLN di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/12/2021).
BACA JUGA: DPP PDIP Mengeluarkan Instruksi Terkait Varian Baru COVID-19 Omricon
“Bung Karno pernah mencanangkan pasca-menggagas the new emerging forces suatu tata dunia baru dari suatu negara-negara yang baru merdeka, yang melawan berbagai bentuk establishment yang diwarnai oleh ideologi-ideologi besar dunia. Baik kiri maupun kanan, yang kedua-duanya ternyata mengandung benih penjajahan," sambungnya.
Hasto didampingi Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah. Sejumlah Ketua DPP yaitu Djarot Saiful Hidayat, Rudianto Tjen, Sukur H Nababan, Yanti Sukamdani dan Eriko Sotarduga mengikuti prosesi pelantikan secara daring.
BACA JUGA: Megawati Keluarkan Instruksi Penting, Sekjen PDIP: Jangan Anggap Remeh
Lebih lanjut Hasto mengatakan Soekarno membangun the new emerging forces, suatu kekuatan baru yang memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian dunia, keadilan bagi dunia, termasuk di situasi sekarang keadilan untuk mendapatkan vaksin.
"Karena itulah, semangat ini sangat penting,” tegasnya.
Dia mengatakan DPLN harus terus berjuang sebagaimana pemimpin negarawan yang mengembangkan kepemimpinan intelektual.
“Karena itu, pengurus DPLN harus menjadi bagian dari gerbang kemajuan," kata Hasto.
Dia mengatakan para pengurus harus bisa memahami kampanye modern dengan menggunakan basis metodologi teknologi informasi.
"Jadi, yang berada di negara yang relatif dalam penguasaan pengetahuan dan teknologi menunjukkan suatu tingkat kemajuan peradaban," ujarnya.
Jadi, lanjut Hasto, tugas DPLN bukanlah semata-mata melakukan tugas-tugas kepartaian, rekrutmen anggota, pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan, fungsi sosialisasi kebijakan, fungsi representasi dari kader banteng.
“Namun, juga melakukan kaderisasi politik dan menjaring aspirasi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri,” jelasnya.
Hasto mengatakan meski tugas DPLN sangat penting, tetapi dalam kegiatannya terikat pada AD/ART partai. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy