Hasto Promosikan Kuliner Ayam Kampung Bu Gundil di Pringsewu

Sabtu, 02 Maret 2019 – 22:37 WIB
Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LAMPUNG - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) mengunjungi Warung Makan Bu Gundil di Sidoharjo, Pringsewu, Lampung, dalam rangka Safari Kebangsaan IX, Sabtu (2/3). Agenda wisata kuliner itu sekaligus mempromosikan warung makan yang terkenal di sekitar Lampung itu.

Seusai menyantap makanan, Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto merasa penasaran. Dia kemudian bertolak ke dapur untuk mencari tahu rahasia kelezatan khas makanan di warung itu.

BACA JUGA: Menteri Susi : Kita Harus jadi Kreator Bukan Pengekor

Rombongan safari politik kebangsaan dipimpin oleh Hasto, didampingi oleh Ketua Bidang Hubungan Antaragama Bamusi PDIP Zuhairi Misrawi, Ketua DPD PDIP Lampung Sudin, beserta kader partai setempat. Ada lebih dari 50-an orang anggota rombongan mampir di Warung Makan Bu Gundil.

"Teman-teman sesuai tradisi safari politik, kami mengangkat wisata di Warung Makan Bu Gundil ini," ujar Hasto

BACA JUGA: Hitung Mundur Jalan Sehat ala Jokowi: 5, 4, 3, 1! Angka Duanya Mana, Pak?

Menu warung itu khas nusantara seperti belut goreng dibalur tipis tepung, rempeyek udang, sayur nangka muda. Paling andalannya adalah ayam kampung dan sambel dadak.


Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengunjungi Warung Makan Bu Gundil di Sidoharjo, Pringsewu, Lampung, Sabtu (2/3). Ist for JPNN.com

BACA JUGA: Jokowi: Wong yang Tanda Tangan Hari Santri Saya, Dibilang Anti-Islam

Hasto masuk ke ruang dapur Warung Makan Bu Gundil. Dengan penggorengan ukuran besar, Hasto mengaduk racikan bumbu-bumbu khas nusantara. Ternyata salah satu rahasianya, semua masakan dimasak dengan api dari kayu bakar.

"Dengan menggunakan kayu maka menciptakan sebuah kombinasi aroma yang luar biasa khas nusantara. Jadi semua dimasak di sini," kata Hasto.

Saat memasak, Hasto didampingi seorang anak Bu Gundil yang mengungkap rahasia, bahwa untuk sayur gori yang ada di penggorengan, ada sebelas jenis bumbu.

"Itulah kayanya cita rasa Indonesia. Kalau makanan barat itu biasanya cuma dua bumbu. Biasanya garam dan lada. Kalau masakan Indonesia sampai sebelas bumbu," ujar Hasto.

Dia juga sempat menanyakan sejarah berdirinya warung makan itu. "Warung ini berdirinya tahun 90an," kata anak Bu Gundil.

"Dulu ini warung orang tua saya. Orang tua saya sudah meninggal. Jadi saya meneruskan Bu Gundil. Makanya namanya Bu Gundil biar tidak lupa masa lalunya," sambungnya.

Mendengar ucapan itu, Hasto menyaut, "Jas Merah. Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah," tutup Hasto.

Pada kesempatan itu, dipastikan bahwa rumah makan itu menyajikan masakan asli Indonesia dan seluruh komponennya tidak ada yang impor.

Warung Makan Bu Gundil, menurut Hasto, membuktikan tak semua harus impor. Terutama di bidang pangan. Hal ini, sekaligus membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengenai pemerintah yang selalu impor.

"Jadi kalau Pak Prabowo mengatakan impor, impor, impor, ini ada yang impor tidak? Tidak ada impornya. Dari ayamnya, tahunya kemudian belutnya enak sekali, gurih, menyajikan kekayaan bumbu nusantara," ucap Hasto. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni Jerman Dukung Jokowi - Maruf, Mau Tahu Alasannya?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler