jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyarankan agar Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto belajar etika kepada kader muda PDIP, Seno Baskoro.
Hal itu sebagai respons atas langkah Ketua TKN Rosan Roeslani yang menghadiri deklarasi dukungan oleh pelopor PPP kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA: Sekjen Hasto Kristiyanto Ingatkan Kader PDIP Soal Kedaulatan Pangan Indonesia
Awalnya Hasto menyebutkan kehadiran Rosan itu sebagai bentuk ketidaketisan dalam politik.
"Ini bukan persoalan solid atau tidak ini persoalan etika," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto bersama Ganjar Pranowo Tinjau Pameran Pangan di Arena Rakernas PDIP
Hasto juga menyampaikan selamat ulang tahun kepada PPP yang ke-51. Hasto menilai PPP merupakan partai yang memiliki akar sebelum kemerdekaan RI.
Menurut Hasto, Rosan lupa tentang perjuangan PPP sehingga ini justru semakin mengobarkan semangat juang kader-kader Partai berlambang Ka'bah itu karena perilaku tidak etis.
BACA JUGA: Respons Hasto Kristiyanto Soal Meroketnya Elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo
"Pak Rosan, ketua TKN Prabowo-Gibran sepertinya akan menghilangkan sejarah dari Partai Ka'bah yang telah eksis membangun demokrasi termasuk saat itu melawan pemimpin otoriter dari Pak Harto, sehingga kami sangat menyesalkan terhadap pengumuman dari Saudara Rosan," jelas Hasto.
Dia juga menyebutkan dalam teori kepemimpinan, seorang pemimpin pasti akan melahirkan sebuah kultur.
"Kalau pemimpinnya emosional dan menempatkan etika ndasmu, maka di bawahnya juga hal yang sama terjadi. Jadi, dari jawaban dari bung Seno tadi sangat jelas bahwa kebenaran dalam politik, etika itu kami utamakan. Untuk itu Pak Prabowo sama Mas Rosan monggo jangan ragu-ragu kalau belajar etika dengan bung Seno," lanjutnya.
Sementara itu, Kader Muda PDIP Seno Baskoro menilai saat ini terjadi situasi politik yang tak beradab dan niretika.
Menurut dia, anak muda saat ini sudah melek politik sehingga ke depannya akan bergerak melawan pihak-pihak yang tak punya etika.
"Kami berterima kasih malah dengan kemudian berbagai tantangan dan upaya memecah belah, adu domba itu, hari ini kawan-kawan PPP makin solid dan semakin kuat bergerak. Ada tokoh-tokoh yang sangat monumental dalam PPP saat ini dan kemudian wakil anak-anak muda," jelas Seno.
Dia juga menyebutkan tidak sedikit dari pihak 02 yang akhirnya beralih dukungan pada pasangan Ganjar-Mahfud, tetapi pihaknya enggan menampilkan itu ke publik.
"Kami tidak memutuskan untuk menglorifikasi itu sebagai suatu statemen politik, karena kami sadar dalam politik ini tidak hanya bicara tentang menang kalah, tetapi juga ada proses etika, kepantasan yang kami menghargai. Norma-norma itu dalam proses kami untuk memenangkan ideologi dan memenangkan capres-cawapres kami," jelas Seno.
Dia menyebutkan tindakan yang dilakukan oleh pihak 02 itu sebagai bentuk teladan yang tidak etis dalam hal dukung mendukung politik di Indonesia hari ini.
"Kita sebenarnya sangat ingin menghidupkan teladan-teladan politik yang baik, teladan politik yang kompak, dan teladan politik yang dekat dengan rakyat," pungkas Seno.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra