Hasto Sebut Survei bukan Indikator Kemenangan Lantaran Terjadi Anomali Akibat Banjir Bansos

Senin, 12 Februari 2024 – 08:28 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan keterangan per di Jakarta, Senin (5/2). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto mengatakan hasil survei berkaitan Pemilu 2024 tidak bisa dijadikan indikator kemenangan pihak tertentu.

Dia berkata demikian menjawab pertanyaan awak media setelah pelaksanaan konferensi pers di Media Center Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (11/2). 

BACA JUGA: Hasto PDIP Ungkap Rencana Operasi Kecurangan di Hari Pencoblosan, Sebut Jam Rawan

Menurut Hasto, saat ini terjadi anomali melihat hasil survei karena di sisi lain pemberian bansos masif disalurkan ke rakyat dan ada intimidasi.

"Survei-survei pun tidak bisa dijadikan indikator, karena di daerah itu sudah terjadi anomali, di bawah sudah terjadi kondisi yang tidak normal akibat banjir bansos pada daerah-daerah tertentu, kemudian juga intimidasi yang sulit dihindari," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Serius! Pentolan TPN Ganjar-Mahfud Ikut Resah soal Prabowo Diduga Terima Rasywah

Pihak TPN Ganjar-Mahfud pun mengimbau agar TNI dan Polri bisa netral selama masa tenang Pemilu 2024, agar anomali tidak terus terjadi. 

"Hanya kami mengimbau TNI dan Polri agar betul-betul netral," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu.

BACA JUGA: Sebut Film Dirty Vote Berisi Fitnah, TKN Prabowo-Gibran Minta Masyarakat Tenang

Hasto kemudian mengatakan PDI Perjuangan menjadi partai yang berbasis akar rumput dan mampu mencetak kader mumpuni.

Dari situ, katanya, PDI Perjuangan mengandalkan kekuatan kolektif melalui tiga pilar partai untuk bisa menang pada Pemilu 2024.

"Kami memiliki kepala daerah yang bisa dibanggakan, sehingga dengan kekuatan kolektif dari gerakan pilar partai, maka kami berada di akar rumput," katanya. (ast/jpnn.com)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler