jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pangan menjadi persoalan hidup matinya suatu bangsa. Menurut dia, persoalan pangan menjadi salah satu fokus PDI Perjuangan.
"Pangan merupakan persoalan hidup matinya negeri," kata Hasto saat membuka diskusi Pra-Rakernas IV PDIP bertema "Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat secara Berkelanjutan" di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/9).
BACA JUGA: Willem Wandik: PDIP Restui, Saya Siap Bertarung
Hasto mengatakan pentingnya pangan bisa dilihat ketika terjadi persoalan Rusia dengan Ukraina. Menurut dia, negara dengan kedaulatan pangan menjadi bangsa kuat selama sengketa berlangsung.
"Dengan perang Rusia-Ukraina terbukti bagaimana pangan telah menjadi lambang hegemoni, lambang supremasi yang sangat penting untuk menanamkan kepemimpinan suatu negara terhadap dunia," kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini.
BACA JUGA: Megawati: Bertugas di Museum Itu Harus Punya Passion, Karena...
Hasto kemudian menyampaikan masukan dari Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum PDIP soal posisi geopolitik Indonesia sebagai negara kelautan yang terbentang dari pulau-pulau.
Menurut dia, Bu Mega menyampaikan bahwa untuk mengintegrasikan wilayah Indonesia yang terdiri dengan lautan yang begitu luas, tidaklah mudah. Maka dari itu, lanjut Hasto, lewat Konferensi Asia Afrika (KAA) lahir hukum internasional melalui Dasa Sila Bandung untuk membangun komitmen kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
BACA JUGA: Bapanas Didorong Kembangkan Supplay Chain Management Komoditas Pangan Nasional
"Sebab, Bung Karno percaya kepemimpinan dunia ada di Pasifik dan Indonesia harus menjadi pintu gerbang kemajuan dari Samudera Hindia sampai Samudera Pasifik," ucap pria kelahiran Yogyakarta, itu.
Hasto juga bicara soal kepemimpinan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno yang meletakan dasar kuat kekayaan pangan nusantara.
Dia mengatakan bahwa Bung Karno melalui Buku Mustikarasa menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya dengan pangan.
Selain itu, lanjut Hasto, Bu Mega juga terus menyampaikan pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan.
"Betapa hebatnya Indonesia kita. Buku Mustikarasa itu menciptakan cita rasa sehingga kita seharusnya dengan melihat seluruh hal-hal yang autentik tentang kekayaan nusantara kita," kata dia di hadapan pembicara dan peserta diskusi.
Hadir sebagai pembicara dalam acara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kemen KKP Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan, Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB Kustiyariyah Tarman dan Presdir Perikanan Indonesia Sigit Muhartono.
Turut hadir jajaran DPP PDIP, di antara, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri yang bertindak sebagai moderator, Mindo Sianipar, Ribka Tjiptaning hingga sejumlah anggota DPR RI dari PDIP.
Diketahui, diskusi di kantor DPP PDIP pada Senin ini merupakan rangkaian Prarakernas IV PDIP. Adapun Rakernas IV PDIP akan dilaksanakan pada 29 September-1 Oktober 2023 di Jakarta. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan