jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa elektabilitas atau tingkat keterpilihan bukanlah pertimbangan utama bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dalam menentukan calon kepala daerah. Pasalnya, elektabilitas justru berpotensi membuat calon kepala daerah sombong.
Hasto mengatakan hal itu pada acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Sulawesi Utara di Manado, Selasa (9/8). Menurutnya, hal yang harus diingat bahwa kekuasaan merupakan kepentingan kolektif rakyat.
BACA JUGA: PAN Ingin Risma Pimpin DKI, Inilah Manuver Zulkifli
“Elektabilitas akan menciptakan kesombongan individual jika tidak disertai pemahaman watak kepemimpinan yang merakyat, rendah hati, dan menyatukan. Atas dasar itulah kekuasaan ditujukan untuk kepentingan kolektif rakyat, bukan kepentingan kapital yang sering kali campur tangan dalam setiap pilkada," ujar Hasto sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP.
Ia menambahkan, PDIP memiliki mekanisme khusus dalam menyiapkan calon kepala daerah. Antara lain melalui psikotes, fit and proper test, hingga sekolah bagi calon kada.
BACA JUGA: Seleksi Calon Komisioner KPU dan Bawaslu Digelar November
Lebih lanjut ia mengatakan, PDIP juga mendorong kader-kadernya yang telah menjadi kepala daerah untuk saling bekerja sama. Hal itu penting untuk mewujudkan konsep Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PNSB) yang digagas Bung Karno.
"Kerja sama tersebut difokuskan untuk membuktikan bahwa ekonomi berdikari bisa dimulai dari sektor pertanian, peternakan, keuangan, dan berbagai kerjasama strategis untuk menggerakan ekonomi kerakyatan," katanya.
BACA JUGA: 15 Nama Kandidat Pansel Anggota KPU-Bawaslu Diserahkan ke Presiden
Hasto pada bagian lain pidatonya juga mewanti-wanti kepada kader PDIP agar tidak pragmatis. Menurut dia, kader-kader PDIP harus bertindak berdasarkan ideologi.
Hasto menegaskan, kader-kader partainya yang kini duduk dalam posisi sebagai pengambil keputusan di eksekutif atau pun legislatif harus tetap merakyat dan berpihak pada wong cilik. Karenanya, kader PDIP harus menghindari sikap pragmatis yang hanya demi mengambil keuntungan sesaat.
"Watak kekuasaan yang pragmatis dan menjadikan kekuasaan sebagai jalan pintas untuk kaya sangatlah bertentangan dengan hakekat kekuasaan partai,” ujarnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Ngapain Dipikirin, Belanda Masih Jauh
Redaktur : Tim Redaksi