Hasto Tegaskan PDIP Tak Pernah Bajak Kader Partai Lain

Sabtu, 01 September 2018 – 14:10 WIB
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis (30/8). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah tudingan yang menyebut partainya membajak kader Partai Demokrat (PD) untuk bergabung ke Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin. (TKN Jokowi - Ma’ruf)

“Kami tidak pernah bajak membajak," ujar Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9). 

BACA JUGA: Jokowi Sudah Beri Bukti untuk Generasi Milenial dan Mak-mak

Menurut Hasto, PDI Perjuangan merupakan partai kader yang memiliki akar rumput yang kuat di bawah dan menjunjung tinggi etika politik. "Kami tidak pernah punya tradisi bajak membajak partai lain," katanya. 

Hanya saja, kata Hasto, jika ada pihak yang memberikan dukungan kepada Jokowi maka hal itu merupakan bentuk apresiasi atas kepemimpinan Presiden Ketujuh RI itu. Menurut Hasto, mantan gubernur DKI itu memang rajin turun ke bawah dan menyatukan.

BACA JUGA: Yusuf Mansur Gabung Kubu Jokowi-Maruf, Begini Reaksi Fadli

"Serta menampilkan arah kepemimpinan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan," ungkapnya. 

Soal langkah kader PD Deddy Mizwar ikut mendukung Jokowi, sambung Hasto, hal itu murni merupakan hasil dialog antara calon presiden (capres) petahana dengan mantan wakil gubernur Jawa Barat tersebut. "Intinya apa pun Pak Deddy Mizwar merupakan sosok yang memahami betul Jawa Barat," katanya.

BACA JUGA: Apa Buktinya #2019GantiPresiden Diadang Operasi Intel?

Selain itu, kata Hasto, publik tahu bahwa Jawa Barat merupakan tempat persemaian nilai-nilai nasionalisme dan perjuangan.  "Jabar punya semangat Bandung Lautan Api, itu yang membuat kami juga digerakkan untuk merangkul mereka," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Hentikan Kasus Mahar Sandi, Hasto Bilang Begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler