jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan ada 64 RW di ibu kota yang masuk kategori sangat rawan terjadi kebakaran.
Kemudian, ada ratusan RW lainnya yang rawan kebakaran. Adapun, total RW di Jakarta sebanyak 2.731 RW.
BACA JUGA: 2 Kandang Kebakaran, 4.000 Anak Ayam Mati di Bekasi
Hal tersebut dipaparkan Satriadi usai Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Bencana Alam di Lingkungan Balai Kota, yang Kamis (15/9) siang.
"Ada 64 RW yang sangat berisiko rawan kebakaran dan ada 400 rawan kebakaran, sisanya golongan sedang dan menengah," kata Satriadi.
BACA JUGA: Ibu dan Anak Korban Kebakaran di Cilangkap Meninggal Dunia, Besok Dimakamkan
Satriadi menyebut data RW rawan kebakaran itu didapat dari hasil kajian Pemprov DKI Jakarta bersama akademisi Universitas Indonesia (UI).
"Dari 22 variabel ada skor yang menyatakan rawan kebakaran atau tidak. Contoh variabel itu beberapa di antaranya tersedia pos kebakaran atau tidak, adanya relawan atau tidak, APAR (alat pemadam api ringan), sumber air, kepadatan rumah, dan lainnya," paparnya.
BACA JUGA: Demo Buruh di Bekasi, Massa Sebut Nama Ferdy Sambo dan Lagu Iwan Fals
Meski demikian, Satriadi tidak mengungkap rincian RW mana saja yang rawan kebakaran tersebut.
Kepala Disaster Risk Reduction Center UI Fatma Lestari mengungkapkan setelah adanya data rawan kebakaran, Pemprov DKI perlu melakukan edukasi mitigasi kebakaran kepada masyarakat.
Langkah itu terutama dilakukan di RW yang ditetapkan sangat rawan dan rawan kebakaran.
"Permasalahan kebakaran di perkotaan tidak hanya bisa diselesaikan oleh salah satu divisi atau bagian saja. Perlu kerja sama dari semua sektor, termasuk juga akademisi, masyarakat juga menjadi sangat penting,” tutur Fatma. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi