Hati-Hati Ada Polisi Gadungan Berkeliaran di Surabaya

Senin, 16 Januari 2017 – 10:18 WIB
Polisi gadungan

jpnn.com - jpnn.com - Aksi polisi gadungan kembali terjadi. Kali ini, ada polisi gadungan yang mengaku sebagai anggota Polda Jatim dan merampas handphone milik dua pelajar SMA.

Yakni, Riki Saputra, 17, dan Dimas Saputra, 14.

BACA JUGA: Polisi Gadungan Peras Pengusaha Kafe, Begini Modusnya

Peristiwa tersebut terjadi Sabtu malam (14/1). Saat melintas di jembatan Gunung Anyar Kidul, motor Riki dan Dimas dihentikan dua pria berseragam polisi.

Dua lelaki itu membentak dan meminta kedua korban turun dari motor. Karena takut, korban menuruti perintah tersebut.

Salah seorang pelaku lalu memborgol tangan Dimas. Dimas dituduh melakukan tindak kejahatan.

Tentu hal itu mengagetkan pelajar di salah satu SMA swasta di metropolis tersebut.

"Saya sempat bertanya salahnya apa, tapi mereka marah dan membentak," ungkapnya saat ditemui di Mapolsek Rungkut kemarin (15/1).

Pelaku kemudian membawa Riki dan Dimas ke Jalan Raya Kedung Baruk.

Mereka berboncengan dengan motor pelaku dan korban.

Di sana, Riki dan Dimas diminta turun. Barang-barang keduanya digeledah.

Tidak terima dengan perlakuan itu, Riki sempat menelepon orang tuanya.

Namun, dengan kasar, salah seorang pelaku merebut handphone Riki.

Pelaku juga mengancam akan memenjarakan Riki dan Dimas jika berani datang ke lokasi.

Karena tidak menemukan benda berharga, para pelaku akhirnya membawa handphone milik Riki dan Dimas. Korban hanya bisa pasrah.

"Warga melihat kejadian itu. Tapi, karena mengira mereka polisi, warga tak bisa berbuat apa-apa," kata Kanitreskrim Polsek Rungkut AKP Abdul Karim.

Merasa ada yang janggal, dua bocah tersebut melapor ke Polsek Rungkut. Mereka merasa diperlakukan kasar oleh pelaku yang menyamar sebagai polisi itu.

"Dari keterangan korban, kami melapor ke Polda Jatim. Ternyata, tidak ada nama-nama yang disebutkan tadi sebagai personel Polda Jatim," terang Karim.

Mantan Kanitreskrim Polsek Simokerto tersebut segera memerintah jajarannya memburu kedua pelaku.

Mereka menyebarkan informasi mengenai ciri-ciri pelaku kepada warga Rungkut dan sekitarnya.

"Kami berusaha maksimal untuk mempersempit ruang gerak pelaku. Satu pelaku sudah kami ketahui," jelasnya.

Karim mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap kejahatan dengan modus menyamar sebagai polisi.

Mudahnya memperoleh atribut aparat keamanan negara membuat kejahatan itu kian marak.

''Intinya, jangan mudah percaya. Kalau ragu, bawa mereka ke polsek terdekat,'' ucapnya. (rid/c18/fal/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler