jpnn.com, LAMONGAN - Pengusaha ikan kering di Pasar Ikan Lamongan, Jatim diresahkan dengan beredarnya garam bercampur tawas dan batu pedel atau garam oplosan.
Para pedagang bukan hanya mengeluhkan harga garam yang saat ini naik per 50 kilogram mencapai Rp 200 ribu rupiah lebih, tapi juga kandungan didalamnya.
BACA JUGA: Harga Garam Sempat Capai Rp 330 Ribu
Di duga didalamnya bercampur batu pedel sehingga bobot garam berkurang.
Hal itu diketahui karena saat perendaman ikan akan terlihat endapan batu dan tawas yang tidak bisa larut dengan air.
Mona, salah satu pemilik usaha ikan kering mengaku, dengan beredarnya garam oplosan ini, sangat merugikan penjual ikan olahan.
BACA JUGA: Harga Garam Melonjak Hingga 400 persen
"Sebab saat proses penggaraman ikan dilakukan, lebih butuh banyak garam," ujar Mona.
Mona juga mengaku sangat takut dengan beredarnya garam yang bercampur dengan tawas tersebut sebab jelas akan berdampak pada proses penggaraman ikan dan kesehatan pada tubuh.(end/jpnn)
BACA JUGA: Pengusaha Garam Terancam Gulung Tikar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siap-siap Mengimpor Garam
Redaktur & Reporter : Natalia