Hati-hati Berolahraga Setelah Ramadan, Awas Serangan Jantung

Kamis, 20 Mei 2021 – 15:36 WIB
Ilustrasi (flickr.com/photos/mikebaird)

jpnn.com, JAKARTA - Bagi mereka yang ingin kembali aktif berolahraga setelah ramadan, sebaiknya hati-hati.

Pasalnya, masalah kesehatan bisa muncul ketika mengubah rutinitas secara mendadak.

BACA JUGA: 3 Tips Penting setelah Menjalani Vaksinasi

Karena itu, dokter dan peneliti bidang kardiovaskuler Gusti Rizky Teguh Riyanto menyarankan untuk melakukan rutinitas olahraga secara perlahan dan bertahap.

"Untuk aktivitas fisik, tubuh perlu melewati proses adaptasi, agar tidak kaget dengan latihan intensif yang mendadak," ujar Rizky dalam siaran persnya, Kamis (20/5).

BACA JUGA: Lakukan 7 Hal Penting Usai Lebaran, Agar Tubuh Sehat!

Dia mengatakan, sebagian besar masalah kesehatan timbul saat memulai latihan intensitas tinggi, karena memaksa tubuh untuk bergerak tanpa beradaptasi.

Akibatnya, jantung mungkin belum siap menghadapi rutinitas intensif.

BACA JUGA: Makan Normal setelah Ramadan Bisa Akibatkan 3 Hal ini, Wajar Sih

Ketika ini terjadi, serangan jantung dapat muncul, disertai risiko kesehatan lainnya seperti aritmia.

Gejala yang dirasakan yaitu nyeri dada, sesak, atau pingsan.

Selain itu, kemungkinan terjadinya cedera tulang, sendi, dan otot juga meningkat, dan tubuh bisa mengalami kram, keseleo/terkilir, atau bahkan patah tulang.

Rizky menuturkan, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda perhatikan yakni memastikan selalu kapasitas tubuh sebelum memulai rutinitas olahraga, mengondisikan asupan nutrisi.

Selain itu, memastikan jadwal tidur atau istirahat normal sehingga merasa segar saat berolahraga, dan mulai dengan latihan dengan intensitas lebih rendah.

Kemudian perlahan tingkatkan intensitasnya hingga kembali ke rutinitas yang sesuai.

"Saya sarankan untuk memulai dengan olahraga ringan seperti jalan pagi selama 30 menit," ujar Rizky.

Dalam kesempatan berbeda, selebritas sekaligus instruktur STRONG Nation™, Cut Memey juga menyarankan memulai dengan latihan berintensitas rendah.

"Karena sebagian dari kita tidak berolahraga sama sekali selama bulan puasa. ketahanan fisik kita sudah pasti menurun, tapi bukan berarti tidak bisa ditingkatkan. Kuncinya adalah memulai dengan perlahan tetapi selalu konsisten," kata dia.

Menurut dia, tidak ada masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan ketika mulai berolahraga dengan tujuan yang cerdas dan strategis.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler