jpnn.com, PANDEGLANG - Pengusaha wisata di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Banten mengeluhkan minimnya penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Raya Anyer, Kabupaten Serang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
"Kami berharap Pemprov Banten segera merealisasikan minimnya PJU itu untuk mendukung pariwisata," kata Hilma, seorang pengusaha wisata Pasir Putih di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Senin (23/12).
BACA JUGA: KREN Nih....! Semalam Suntuk di Pantai Matahari Carita
Ia menyatakan, minimnya PJU di Jalan Raya Anyer, Kabupaten Serang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang berdampak terhadap kunjungan wisatawan.
Selain itu juga rawan kecelakaan dan kriminalitas di pesisir pantai Banten bagian barat tersebut.
BACA JUGA: Gelombang Pasang di Pantai Anyer, Air Meluap Hingga ke Jalan
Minimnya penerangan itu, kata dia, berdampak terhadap kunjungan wisatawan, terlebih kawasan Pantai Carita diterjang bencana tsunami tahun 2018 lalu.
Oleh karena itu, Pemprov Banten memiliki kewajiban untuk mengembalikan kawasan primadona pesisir Banten barat dipadati wisatawan domestik dan mancanegara.
Sebab, kawasan pesisir pantai Banten bagian barat sebagai ikon pariwisata Banten, sehingga perlu dilakukan pembangunan infrastuktur penerangan.
"Kami yakin pengunjung akan memadati kawasan pesisir Pantai Carita dan Pantai Anyer jika terealisasi penerangan jalan itu," katanya.
"Kami meminta Gubernur Banten Wahidin Halim dapat memerhatikan minimnya PJU di Jalan Pantai Carita-Pantai Anyer, karena ruas jalan itu kewenangan Provinsi Banten," katanya.
Gatot, seorang wisatawan warga Rangkasbitung mengatakan, meski kondisi jalan pesisir pantai Banten bagian barat mulus dengan betonisasi, namun tidak memiliki penerangan jalan.
Bahkan, hampir sebagian besar jalan itu gelap gulita dan sangat menakutkan.
Saat melintas di malam hari ke kawasan Pantai Carita, dia terpaksa menunggu kendaraan yang lain untuk menghindari korban begal motor.
"Kami berharap lampu penerangan di pesisir pantai Banten bagian barat ditambah sehingga wisatawan yang mengendarai roda dua dan roda empat tidak waswas dan ketakutan dibegal," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti