Hati-hati, Lebaran Tahun Lalu 908 Orang Tewas di Jalan

Polri Imbau Pemudik Tak Gunakan Sepeda Motor

Rabu, 17 Juli 2013 – 19:26 WIB
JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia tak henti-hentinya mengimbau pemudik lebaran tidak menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung. Hal ini disebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan moda transportasi roda dua itu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, pada momen lebaran Idul Fitri 2012 lalu, angka lakalantas yang melibatkan sepeda motor cukup tinggi.

"Pemudik yang berniat pakai kendaraan roda dua mohon dipertimbangkan kembali," pesan Agus Rianto di Jakarta, Rabu (17/7).

Agus juga menerangkan berdasarkan catatan Kepolisian, angka kecelakaan lalu lintas terus meningkat tiap tahunnya. Kecelakaan tersebut didominasi oleh pengguna sepeda motor.

Pada mudik 2012 saja, dari 5.233 kasus kecelakaan secara nasional, tercatat melibatkan 5.710 sepeda motor. Artinya jumlah kendaraan roda dua yang terlibat lakalantas lebih banyak dari kasus kecelakaannya. Dari sekian kasus itu, sebanyak 908 korbannya meninggal dunia.

Angka ini meningkat dibanding lakalantas tahun 2011 sebanyak  4.482 kasus kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dari total kasus sebanyak 4.744 dan 779 orang meninggal.

Menurut Agus, tiga hal yang mesti dipertimbangkan pemudik sepeda motor adalah, pertama, sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jauh. Kemudian, tingkat jaminan keamanan sepeda motor pun amat rendah, sehingga cenderung riskan terjadi kecelakaan.

"Ketiga, jarak tempuh para pemudik yang jauh butuh kondisi fisik yang fit. Kalau pakai sepeda motor pemudik lebih cepat lelah, sehingga memicu kecelakaan," ungkapnya.

Dikatakan, Polri tidak segan-segan menindak pemudik sepeda motor yang melanggar UU Lalulintas saat mudik walaupun operasi ketupat merupakan operasi kemanusiaan.

"Sanksinya kalau kita terapkan UU tentu kita tilang. Tapi karena operasi ini kemanusiaan sehingga banyak mengimbau. Tapi bila ditemukan pelanggaran yang tidak bisa ditolerir terpaksa diambil tindakan oleh petugas di lapangan," tegasnya.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Desak Sistem Akreditasi bagi Lembaga Survei

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler