Hati-hati Menyimpan BBM di Rumah, Balita Tewas Gegara Terhirup Uapnya

Sabtu, 15 Oktober 2022 – 21:56 WIB
Kasat Reskrim Polres Nagan Raya AKP Machfud memimpin proses olah tempat kejadian perkara di lokasi meninggalnya seorang balita diduga terhirup uap BBM, Sabtu (15/10/2022). (ANTARA/HO-Dok. Polres Nagan Raya)

jpnn.com - NAGAN RAYA - Hati-hati menyimpan bahan bakar minyak (BBM) di dalam rumah.

Seorang balita berusia dua tahun di Nagan Raya, Aceh diduga tewas karena terhirup uap BBM jenis Pertalite.

BACA JUGA: Pertalite Disebut Boros, BPH Migas Buka Suara

Kedua orang tua bocah malang yang tinggal di Desa Karang Anyar, Darul Makmur, tersebut juga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Kasus ini kini ditangani penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Nagan Raya.

BACA JUGA: Dirut BPJS Kesehatan Puji Puskesmas Bangli Utara yang Terapkan Promprev dengan Baik

"Korban Syafiqah diduga meninggal dunia akibat terhirup BBM Pertalite yang diduga bocor dari tempat penyimpanannya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Nagan Raya AKP Machfud, Sabtu (15/10).

Menurut AKP Machfud, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas Alue Bilie, Darul Makmur, Nagan Raya.

BACA JUGA: Kualitas Pertalite Mengundang Tanda Tanya, Pemerintah Jangan Diam

Dia menyebut meninggalnya balita tersebut setelah ayah korban, Suherman membeli BBM jenis Pertalite sebanyak 60 liter di SPBU Gunong Cut, untuk dijual di pertamini di depan rumah.

Setiba di rumah itu, BBM Pertalite tersebut disimpan di dalam kamar kosong yang berjarak sekitar lima meter dari ruang tamu.

Pada malam Jumat malam Suherman, istrinya Musbandia dan anaknya Syafiqah tidur di ruang tamu sambil menonton televisi.

Pada Sabtu dini hari sekira pukul 02.30 WIB WIB, Suryaningsih adik dari Musbandia mencium aroma BBM Pertalite yang menyengat.

Dia kemudian menuju ke ruang tamu untuk membangunkan sang kakak.

Namun dia melihat ketiganya telah mengeluarkan busa dari dalam mulut.

Suryaninsih lantas berteriak meminta tolong kepada warga.

Warga kemudian membawa pasangan suami istri dan balita tersebut ke Puskesmas Alue Bilie.

Setiba di Puskemas balita Syafiqah dalam kondisi tidak bernyawa.

Sedangkan kedua orang tuanya dilarikan ke RSUD Sultan Iskandar Muda Nagan Raya untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

"Kondisi kedua orang tua balita Syafiqah sudah mulai membaik."

"Mereka melihat proses pemakaman puterinya di desa setempat," kata AKP Machfud. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramai Isu Pertalite Disebut RON 86, Ini Penjelasan Pertamina


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler