jpnn.com, KUDUS - Pengusaha kerupuk di Kecamatan Dawe, Kudus, Jawa Tengah jadi korban penipuan minyak goreng palsu.
Polisi yang mendapat laporan itu masih melakukan penyelidikan.
BACA JUGA: Berani Menimbun Minyak Goreng Subsidi, Pedagang Siap-Siap Saja!
"Informasi adanya dugaan penipuan jual beli minyak goreng tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara. Tunggu hasil penyelidikannya nanti," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David P, Rabu.
Dia mengakui kasus tersebut tergolong baru karena sebelumnya belum ada kasus penipuan terkait minyak goreng palsu. Tetapi, baru kali ini ditemukan kasus penipuan minyak goreng palsu.
BACA JUGA: Karangan Bunga Memenuhi Rumah Dorce Gamalama, Lihat Siapa yang Mengirim
Selain melakukan penyelidikan, kepolisian juga melakukan uji laboratorium minyak goreng yang diduga palsu tersebut.
Agar kasus serupa tidak terulang, Polres Kudus mengimbau masyarakat bisa lebih selektif dalam membeli minyak goreng dan disarankan membeli minyak goreng ke toko yang terpercaya.
BACA JUGA: Keluarga Santriwati Korban Pemerkosaan Minta Herry Wirawan Dihukum Mati
Sementara itu, Siti Mutoharoh warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe yang menjadi korban penipuan penjualan minyak goreng palsu mengungkapkan kasus penipuan tersebut terjadi pada Sabtu (12/2) ketika Magrib.
Sebelumnya, dia mengaku sudah lima kali memesan minyak goreng sehingga percaya saja ketika ditawari kembali. Tetapi, pemesanan yang kelima ternyata bukan minyak goreng yang diperoleh melainkan air.
Korban baru sadar tertipu, ketika hendak menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2). Minyak goreng palsu tersebut lebih mirip seperti air, sedangkan warna kuning diduga dicampur dengan pewarna.
Minyak goreng palsu yang totalnya 357 kilogram itu, dibeli seharga Rp 16.500 per kilogram atau lebih murah dari harga jual di pasaran seharga Rp 18.000/kg. Sehingga korban mengalami kerugian sebesar Rp 5,89 juta.
Musmiah, kakak korban juga mengalami penipuan yang sama karena ikut membeli minyak goreng palsu sebanyak 85 kg sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 1,4 juta. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti