Hati-Hati, Polusi Udara Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 12:37 WIB
Polusi udara. Foto: Vision Times

jpnn.com - Pencemaran udara ternyata bisa meningkatkan risiko masalah ginjal.

Hal ini terjadi di negara-negara denga tingkat polusi terbesar seperti India, dan Tiongkok.

BACA JUGA: Cara ini Disebut Sebagai Rahasia Panjang Umur Wanita

"Pencemaran udara adalah faktor risiko untuk pengembangan penyakit ginjal," kata peneliti, Dr. Ziyad Al-Aly, seperti dilansir laman Lifescript.

Dr. Al-Aly dan timnya mempelajari partikulat (PM), fragmen kecil yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri lainnya yang bisa dihirup jauh ke dalam paru-paru.

BACA JUGA: Ini Bahayanya Tinggal di Kota Berpolusi Tinggi

Tingkat tinggi PM 2.5 - yang berarti partikel lebih kecil dari 2,5 mikrometer terkait dengan penyakit jantung, stroke dan diabetes.

Untuk menyelidiki apakah PM bisa membahayakan ginjal juga, para periset melihat data lebih dari delapan tahun tentang 2,5 juta veteran militer dengan menggunakan data polusi dari negara-ke-kota dari Environmental Protection Agency (EPA).

BACA JUGA: Warga Sesak Napas Gara-Gara Bau Kandang Ayam

Dokter hewan yang tinggal di negara dengan tingkat PM tertinggi lebih cenderung menjadi orang Afrika-Amerika dan memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes.

Keduanya juga merupakan faktor risiko penyakit ginjal dan juga penyakit jantung.

Para peneliti menemukan adanya resiko bahwa fungsi ginjal veteran ini akan memburuk seiring berjalannya waktu.

Konsentrasi PM yang lebih tinggi di udara juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal stadium akhir, di mana ginjal tidak bisa lagi menyaring darah secara efektif.

Ketika Dr. Al-Aly dan rekan-rekannya mengulangi analisis tersebut dengan menggunakan data polusi satelit National Aeronautics and Space Administration, hasilnya konsisten.

Hampir 45.000 kasus baru penyakit ginjal didiagnosis setiap tahun di A.S. dan mungkin beberapa dari mereka mungkin disebabkan oleh polusi PM 2.5 yang melebihi standar EPA.

"Tetapi bahkan tingkat di bawah ambang batas EPA dikaitkan dengan risiko yang signifikan," jelas Dr. Al-Aly.

Penelitian ini bukan eksperimen terkontrol, jadi tidak bisa dibuktikan bahwa polusi udara justru menyebabkan masalah ginjal.

Beberapa faktor lain yang berhubungan dengan kesehatan atau gaya hidup mungkin disalahkan.

Namun, Dr. Aly-Aly mengatakan, penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa partikel yang dihirup ke dalam paru-paru bisa mencapai ginjal melalui aliran darah, menyebabkan radang dan stres oksidatif dalam organ penyaringan darah.

"Sudah lama diketahui bahwa polusi udara meningkatkan risiko masalah jantung dan paru-paru. Temuan baru ini mendukung bahwa tingkat polusi udara partikulat yang rendah sekalipun di seluruh AS bisa meningkatkan risiko masalah ginjal serius," kata Dr. Jennifer Bregg-Gresham dari Pusat Epidemiologi Ginjal dan Biaya di University of Michigan di Ann Arbor

Bregg-Gresham mencatat bahwa Anda bisa mengurangi paparan Anda terhadap polusi udara PM dengan filtrasi udara dalam ruangan serta mengenakan masker respirator respirator N95 yang divalidasi. (fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Bau Kotoran Ayam, Warga Tidur di Kantor Lurah


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler