jpnn.com - Kita telah mendengar tentang masalah seperti asma dan alergi kulit akibat polusi tapi ternyata polusi juga bisa menyebabkan insomnia.
Orang-orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi hingga mencapai 60 persen lebih mungkin mengalami tidur malam yang buruk.
BACA JUGA: Kaitan Rasa Sakit Kronis dengan Penurunan Ingatan Lansia
" Studi tersebut mengindikasikan kemungkinan tingkat tinggi polusi udara tidak hanya memengaruhi jantung dan paru-paru, tapi juga kualitas tidur," kata asisten profesor di University of Washington di AS, Martha E Billings, seperti dilansir laman India Times, Minggu (9/7).
Periset menganalisis data dari sekitar 1.863 peserta dengan usia rata-rata 68 tahun. Mereka melihat dua polutan udara yang paling umum, yakni nitrogen dioksida (NO2), gas polutan yang berhubungan dengan lalu lintas dan PM2.5 (polusi partikel halus).
BACA JUGA: 11 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kelenjar Tiroid
Periset menggunakan pengukuran polusi udara, fitur lingkungan lokal dan alat statistik yang canggih untuk memperkirakan paparan polusi udara di masing-masing rumah di rumah dua titik, yakni satu tahun dan lima tahun.
Mereka menghitung "efisiensi tidur", suatu ukuran persentase waktu tertidur vs terjaga dengan bantuan wrist actigraphy.
BACA JUGA: Jaga Kualitas Darah dengan 13 Langkah Ini
Wrist actigraphy, yang mengukur gerakan kecil, memberikan perkiraan rinci tentang pola tidur dan bangun selama tujuh hari berturut-turut.
Peserta dibagi menurut tingkat polusi. Seperempat dari mereka tinggal didaerah dengan tingkat polusi tertinggi.
Periset menemukan bahwa kelompok dengan tingkat tertinggi NO2 selama lima tahun memiliki kecenderungan hampir 60 persen untuk memiliki efisiensi tidur rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat NO2 terendah.
Kelompok dengan eksposur tertinggi terhadap partikulat kecil (PM2.5) memiliki kecenderungan hampir 50 persen untuk memiliki efisiensi tidur rendah.
" Peningkatan kualitas udara bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan tidur dan mungkin mengurangi disparitas kesehatan," pungkas Billings.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Efek Negatif Dari Tidur Berlebihan
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Fany