Hatta Berharap Peran Kelas Menengah

Jumat, 19 April 2013 – 12:02 WIB
DENPASAR -- Kelas menengah di Indonesia dipercaya akan mampu memberi kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia ke depan. Terutama, dalam pengembangan ekonomi kreatif dalam kancah perekonomian nasional.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Hatta Rajasa dalam seminar nasional yang digelar Prisma dan Garuda Indonesia bertajuk "Kelas Menengah, Bisnis, dan Politik" yang digelar di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Jumat (19/4).

Hatta Rajasa mengatakan, keberadaan kelas menengah di Indonesia cukup diperhitungkan. Berdasarkan data yang dirilis Bank Dunia, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai sekitar 135 juta. Dan, selama ini peran kelas menengah baru dilihat sebagai konsumen karena kemampuan belanjanya yang relatif besar dalam memberikan kontribusi pada konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu komponen Produk Domestik Brutto (PDB).

"Peran kelas menengah hendaknya meluas menjadi produsen yang berarti turut memperluas lapangan kerja yang hingga kini masih menjadi masalah perekonomian bangsa," kata Hatta Rajasa.

Salah satu upaya memperluas peran kelas menengah dalam perekonomian nasional, kata Hatta Rajasa, adalah melalui pengembangan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif dipercaya akan dapat memberi ruang peran yang lebih optimal kepada kalangan kelas menengah dalam mendorong perekonomian nasional.

Terlebih, kalangan kelas menengah sesungguhnya merupakan kelompok yang lebih terdidik, lebih rasional, dan lebih mandiri dengan segala karakteristiknya yang khas.

Pengembangan ekonomi kreatif ini setidaknya cocok dikembangkan di wilayah Bali-Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan koridor V MP3EI. Sehingga, ke depan Bali akan menjadi basis wirausaha yang diharapkan juga akan berkontribusi positip bagi pembangunan daerah.

"Peran yang dapat dimainkan kelas adalah sebagai motor penggerak pembangunan, dan mendorong  pengurangan kemiskinan, motor perubahan dan penggerak ekonomi nasional. Jangan jadi kelas menengah yang manja, yang hanya mengandalkan subsidi dan proteksi," kata Hatta Rajasa.

Keberhasilan kelas menengah berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional, lanjut Hatta Rajasa, tentu akan turut mewarnai persaingan Indonesia dalam konteks perekonomian regional ASEAN, maupun internasional. Oleh sebab itu, tantangan ini harus mampu dihadapi oleh kalangan kelas menengah Indonesia ke depan.

"Kita tidak boleh menjadi bangsa yang kalah, kita harus menjadi pemenang ke depan, baik dalam konteks regional ASEAN, maupun internasional," katanya.

Sementara, Rektor Universitas Udayana, Bali, I Made Bakte saat membuka seminar nasional Prisma dan Garuda Indonesia di Kampus Fakultas Kedokteran universitas Udayana  mengatakan, peran kelas menengah di Indonesia sepatutnya didorong untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani.

Kontribusi kelas menengah dalam pembangunan memang tak dapat dipungkiri lagi. Begitu pula, perubahan sistem pemerintahan di Indonesia, dari sistem otoriter ke sistem demokratis, juga tak terlepas dari peran kelas menengah.

"Kita harapkan kelas menengah inilah yang akan mendorong pembangunan di bidang sosial, politik, dan ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya.

Seminar nasional ini juga dihadiri pembicara lainnya, yakni Pemimpin Redaksi Majalah Prisma Daniel Dhakidae dan Pembantu Rektor I Universitas Udayana IKG Bendesa Made. (sam/rls/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Harga BBM Bersubsidi Rawan Dibatalkan MK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler