JAKARTA - Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menjelaskan ada 15 perusahaan plat merah yang segera melebarkan sayap ke Myanmar. Itu merupakan bentuk pelaksanaan dari instruksi Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang meminta agar BUMN menangkap peluang bisnis yang besar di Myanmar.
"Kata Pak Dahlan ada peluang besar di Myanmar yang merupakan teman dekat Indonesia di zaman Bung Karno," ujar Gatot di Jakarta, Selasa (26/3).
Pekan depan, kata Gatot, 15 BUMN itu akan bertandang ke Myanmar dan delegasi tersebut akan dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
"Beberapa perusahaan itu adalah PLN, Pupuk Indonesia Holding, Semen Indonesia, Pertamina, Wika, PTBA (Bukit Asam), Antam, Timah, GMF (Garuda Maintenance Facilities), PT DI (Dirgantara Indonesia), Bulog, Telkom, BNI," paparnya.
Menurut Gatot, sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan plat merah yang berada di Myanmar. Misalnya, PT Wijaya Karya (WIKA), Semen Gresik dan Pertamina. Kebanyakan mereka masuk melalui Singapura. Nah, inilah yang harus lebih diperkuat lagi.
"Pertemuan nanti lebih banyak G2G (pertemuan antar pemerintah). Nantinya Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai koordinasi bank lokal. Dan kita akan membuat kantor yang dikoordinasi BNI, Wika, dan Pertamina," tuturnya.
"Selain itu, secara historis hubungan Myanmar dan Indonesia terbilang sangat erat, sehingga perlu adanya bentuk nyata untuk membangun hubungan di sektor bisnis," imbuh Gatot. (chi/jpnn)
"Kata Pak Dahlan ada peluang besar di Myanmar yang merupakan teman dekat Indonesia di zaman Bung Karno," ujar Gatot di Jakarta, Selasa (26/3).
Pekan depan, kata Gatot, 15 BUMN itu akan bertandang ke Myanmar dan delegasi tersebut akan dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
"Beberapa perusahaan itu adalah PLN, Pupuk Indonesia Holding, Semen Indonesia, Pertamina, Wika, PTBA (Bukit Asam), Antam, Timah, GMF (Garuda Maintenance Facilities), PT DI (Dirgantara Indonesia), Bulog, Telkom, BNI," paparnya.
Menurut Gatot, sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan plat merah yang berada di Myanmar. Misalnya, PT Wijaya Karya (WIKA), Semen Gresik dan Pertamina. Kebanyakan mereka masuk melalui Singapura. Nah, inilah yang harus lebih diperkuat lagi.
"Pertemuan nanti lebih banyak G2G (pertemuan antar pemerintah). Nantinya Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai koordinasi bank lokal. Dan kita akan membuat kantor yang dikoordinasi BNI, Wika, dan Pertamina," tuturnya.
"Selain itu, secara historis hubungan Myanmar dan Indonesia terbilang sangat erat, sehingga perlu adanya bentuk nyata untuk membangun hubungan di sektor bisnis," imbuh Gatot. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai Tembus Rp43 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi