jpnn.com - MEDAN - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Muhammad Hatta menilai, indikasi makar di balik rencana aksi menuntut proses hukum secara adil terhadap Basuki Tjahaja Purnama, hanyalah isu.
Hatta berharap agar isu itu tidak dijadikan alasan diperbolehkannya tindakan represif terhadap pendemo.
BACA JUGA: Siapkan 1.249 Polisi untuk Cegat Massa 212 di Perbatasan Jateng-Jabar
“Saya menilai, aksi nanti akan berlangsung tertib dan tidak ada unsur untuk melakukan makar. Jangan jadikan isu itu sebagai pintu masuk melakukan tindakan represif dalam membubarkan aksi,” sebut Hatta kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group).
Dia mengimbau agar dalam aksi mengeluarkan pendapat di muka umum yang merupakan hak konstitusi masyarakat dan diatur dan dilindungi negara, massa aksi khususnya di Medan, ikut menjaga ketertiban.
BACA JUGA: OMG! Vitara Remuk Ditabrak Truk Fuso, 2 Tewas dan 2 Sekarat
“Islam itu damai, Islam itu tidak kasar. Mari kita saling menjaga ketertiban dalam menyampaikan orasi. Sebagai masyarakat sipil, saya sendiri melihat tidak ada upaya makar. Kita lihat saja nanti bagaimana aksi itu berjalan,” ungkap Hatta.
Seperti imbauan MUI Pusat kepada masyarakat yang berangkat ke Jakarta meramaikan aksi Bela Islam Jilid III, Hatta juga minta massa aksi fokus dalam menyuarakan aspirasinya.
BACA JUGA: Sungguh Tega, Istri Hamil Malah Dicerai Karena Yakin Fengshui
Yakni menyammpaikan desakan kepada kepolisian agar benar-benar serius mengusut kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Ahok.
“Tetap jaga ketertiban dan pada tujuan utama sehingga tudingan upaya makar ini tidak terbukti,” harap Hatta. (mag-1/ain/adz/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh Gusti, Banjir di Samarinda Semakin Mengerikan
Redaktur : Tim Redaksi