Hatta: Jangan Asal Lakukan Pemekaran

Minggu, 21 Juli 2013 – 06:24 WIB
JAKARTA--Konsep pemekaran daerah yang berlangsung di masa depan diharap bisa berjalan melalui mekanisme dan persyaratan yang jelas. Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa menyatakan, pemekaran jangan asal dilakukan ataupun disahkan karena bisa membawa dampak negatif bagi masyaarakat.

"Kalau pemekaran tidak menghasilkan kesejahteraan, maka celakalah kita," ujar Hatta dalam pidato pembekalan caleg PAN yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (20/7).

Hatta menginstruksikan kepada seluruh anggota dewan dari Fraksi PAN untuk bersikap selektif dalam menentukan daerah yang mengajukan pemekaran. Faktor utama dari pemekaran adalah kesiapan daerah, kesiapan masyarakat, termasuk potensi yang dimiliki daerah nantinya bisa sebesar-besarnya untuk kemandirian nantinya.

"Jangan asal pemekaran kalau kita tidak tahu data masyarakat," ujar pria yang juga Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Pernyataan itu merupakan salah satu dari lima konsep mega tren yang ingin diusung PAN di pemilu legislatif nantinya. Hatta menyatakan, konsep mega tren kedua adalah adanya pergeseran ekonomi dari barat ke Asia timur dengan kekuatan ada pada Tiongkok, India, dan Indonesia. Sekitar 40 persen kekuatan itu berasal dari Asia.
 
"Artinya Indonesia ada di pusaran perekonomian yang tinggi, menuju negara emerging dan dengan G20 menjadi pemain global," ujarnya.

Dalam posisi itu, ada konsep demografi yang harus diketahui para caleg. Hatta menyatakan, konsep negara yang emerging atau tumbuh didominasi oleh usia produktif. Hal itu merupakan konsep mega tren ketiga. Hal itu berimbas pada konsep mega tren keempat, dimana pada 2015, Indonesia harus mampu bersaing dengan negara lain sebagai produsen.
 
"Target kita adalah menjadi production base," ujarnya.

Dari semua itu, konsep mega tren kelima yang harus dipahami adalah ekonomi transformasi yang berpadu dengan sains dan teknologi. Hatta menyatakan, pada tahun 2014 nanti, kekayaan perut bumi tanah air tidak hanya sekedar dijual, namun harus diolah secara domestik. "Kalau tidak, kita akan menjadi kuli, kalau hanya menjual saja," tandasnya. (bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Lebaran, Kenaikan Tarif Bus Maksimal 30 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler