Hatta Koreksi Pernyataan Prabowo soal Bocor Bocor Bocor

Senin, 30 Juni 2014 – 00:41 WIB
Calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla dalam debat bertema 'Pembangunan Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi' di Hotel Bidakara, Minggu (29/6) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Nama calon presiden Prabowo Subianto kini seolah identik dengan istilah bocor, bocor, bocor. Sebab, hampir dalam setiap debat atau pertemuan lainnya, Prabowo selalu menyebut soal kebocoran anggaran.

Hal itu pula yang ditanyakan Jusuf Kalla ke Hatta Rajasa dalam debat antar-calon wakil presiden Minggu (29/6) malam. JK -sapaan Jusuf Kalla- pun ingin tahu apakah kebocoran anggaran versi Prabowo itu juga diketahui Hatta.

BACA JUGA: Jubir Jokowi-JK Anggap Hatta Cuma Intelek soal Istilah Asing

"Setiap kali debat capres anda Pak Prabowo Subianto selalu mengatakan soal kebocoran luar biasa terhadap keuangan negara? Apakah anda ketahui ada bocor Rp 3 triliun per hari? Apakah karena korupsi penyelenggara negara, apakah SDM begitu jeleknya sehingga bisa terjadi itu?" tanya JK dalam debat cawapres, Minggu (29/6) malam di Jakarta.

Hatta pun meladeni pertanyaan JK. Mantan menteri koordinator perekonomian itu justru membantah soal kebocoran itu.

BACA JUGA: Jokowi Nilai JK Tampil dengan Paket Komplit

"Terima kasih Pak JK, pertanyaannya cukup bagus. Saya perlu jelaskan, Pak Prabowo Subianto, calon presiden kami tidak mengatakan kebocoran Rp 1000 triliun bersumber dari APBN," kata Hatta.

Tapi, ia melanjutkan, yang dimaksud Prabowo adalah potential lost yang bisa terjadi di perekonomian. Menurut Hatta, potential lost itu misalnya bila hanya pandai menjual bahan mentah saja, maka tidak akan mendapatkan benefit dari nilai tambah.

BACA JUGA: Hanya Normatif, Paparan Hatta Tak Implementatif

Selain itu, kata dia, potential lost juga berasal dari kekayaan alam. Misalnya, gas dan batubara yang dijual dengan harga terlalu murah. "Maka itu potential lost," ujarnya.

Hatta pun mengklaim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah memperbaiki kelemahan-kelemahan itu.

JK pun memberikan tanggapan. Dia menanyakan cara Prabowo-Hatta mengatasinya, termasuk adanya mafia minyak.

"Pak JK, apapun yang namanya mafia, itu tindak kejahatan, serahkan ke penegak hukum," kata Hatta.

Ia pun setuju, bila ada kejahatan maka KPK, Polri dan Kejaksaan akan turun tangan. "Kita setuju perbaikan tata kelola pemerintahan, good governance, transparan dan akuntabel," ujarnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditanya Juara Piala Dunia, Jokowi Cuma Senyum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler