jpnn.com - JAKARTA - Kubu pasangan Prabowo Subainto-Hatta Rajasa mengklaim debat antar-calon wakil presiden yang digelar Minggu (29/6) malam dimenangi Hatta. Namun, kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla pun tak mau kalah dan menganggap Hatta justru tak istimewa.
Menurut politisi PDI Perjuangan Nusyirwan Soejono, paparan Hatta dalam debat bertema Pembangunan Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi itu terkesan normatif. Sebab, Hatta hanya menyodorkan konsep semata tanpa disertai cara untuk implementasinya.
BACA JUGA: Ditanya Juara Piala Dunia, Jokowi Cuma Senyum
Hal yang dikritisi Nusyirwan adalah pernyataan Hatta untuk menambah anggaran pendidikan sebesar Rp 10 triliun. Padahal, APBN sedang mengalami defisit.
“Hatta tahu bagaimana kondisi APBN saat ini, terus menerus defisit. Tapi dia tidak menjelaskan bagaimana caranya mendapatkan anggaran untuk tambahan Rp sebesar itu” kata Nusyirwan usai menonton debat antar-cawapres.
BACA JUGA: Hatta: Energi Bisa Habis, Tapi Kecerdasan Tidak akan Habis
Lebih lanjut Nusyirwan mengatakan, Hatta juga tak semestinya mengklaim Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sebab, anggota Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur itu menegaskan bahwa MP3EI merupakan kerja kolektif yang disusun berbagai instansi.
Yang juga dipersoalkan Nusyirwan juga kebijakan Hatta soal impor beras. Sebabm jawaban impor beras yang disebutnya untuk memenuhi kebutuhan orang asing justru mengada-ada.
BACA JUGA: Politisi PKS Doakan Hatta Bisa Sahur Enak
“Dari sisi penyampaian materi debat, memang cawapres Hatta tampak meyakinkan. Tetapi implementasi apa yang sudah dikerjakan selama duduk di kabinet tidak tampak,” pungkas Nusyirwan.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HT Sebut Hatta Jawara Debat Malam Ini
Redaktur : Tim Redaksi