jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menolak anggapan bahwa dirinya membantu memuluskan penambahan kuota impor daging sapi. Menurutnya, semua orang bisa saja disebut terlibat dalam kasus suap impor daging sapi yang menjerat bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq itu.
"Tidak ada. Semua orang kalau mencuri informasi dari rapat-rapat seperti ini bisa saja. Tidak ada informasi dan tidak ada sama sekali penambahan impor. Buktinya tidak ada," ujar Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (29/7) malam.
BACA JUGA: Bos Daging Sapi Ngotot Tutupi Peran Putra Hilmi
Apakah Hatta membantu memberikan informasi soal penambahan kuota daging sapi? Menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini langsung membantahnya.
Ia justru menegaskan bahwa kewenangan untuk menambah kuota impor daging berada di tangan Menteri Pertanian Suswono. "Tidak betul itu. Tidak ada dan memang tidak ada penambahan kuota (impor daging sapi, red). Dan Menko Perekonomian tidak mempunyai kewenangan untuk menambah kuota, kecuali Menteri Pertanian," tuturnya.
BACA JUGA: Dorong Evaluasi Hakim Ad Hoc Pengadilan Tipikor
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman saat bersaksi pada persidangan atas Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Jakarta, siang yadi, mengungkapkan adanya nama "Uban" dalam pengurusan kuota impor daging sapi. Menurut Maria, nama Uban itu muncul dari pengakuan bekas Direktur Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne Adiningrat.
Ternyata, nama Uban itu merujuk pada Hatta Rajasa. Di persidangan nama Hatta juga disandikan dengan panggilan White Hair atau si rambut putih. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah Rekrut CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Desak Dermaga Pelabuhan Merak Selesai Perbaikan Tiga Hari
Redaktur : Tim Redaksi