”Rencana pembangunan jangka menengah sudah ada, sasaran-sasaran sudah ditetapkan oleh Presiden. Jadi tugas kita adalah memastikan seluruh kebijakan itu berjalan,” kata Hatta Rajasa usai serah terima jabatan Menkeu dengan Agus Martowardojo di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (22/4).
Seperti diketahui, Agus Marto akan segera menjadi Gubernur Bank Indonesia, sehingga akan terjadi kekosongan pada posisi Menkeu. Untuk mengisi kekosongan itu, Hatta Rajasa yang juga Menteri Koordiantor Perekonomian merangkap sebagai Plt Menkeu.
Hatta mengakui memang ada penekanan terhadap hal-hal yang selama ini menjadi perhatian seperti menjaga kesehatan dan kesinambungan fiskal, mengurangi defisit, dan menjalankan paket kebijakan insentif terhadap investasi tertentu. Insentif ini dijalankan dengan cermat dalam rangka mendorong investasi di negeri ini, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan.
”Tugas-tugas itu akan saya jalankan bersama dua Wakil Menkeu sampai Presiden mengangkat Menkeu definitif. Ini bukan sesuatu yang baru, selama ini kita mengelola perekonomian di bawah koordinasi Kemenko Ekonomi,” ujar Ketua Umum DPP PAN itu.
Dia menjelaskan, akhir pekan lalu sudah menggelar rapat bersama Agus Marto, dua Wakil Menkeu, dan jajaran eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Rapat itu membahas berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi, sehingga di masa transisi ini program Kemenkeu tetap berkesinambungan.
”Ke depan ada tiga fokus utama kami. Pertama, memastikan APBN 2013 berjalan lancar, dan penerimaan negara dimaksimalkan,” kata Hatta.
Kedua, mengendalikan defisit anggaran. Ini berkaitan dengan defisit neraca perdagangan yang diakibatkan tingginya impor migas di tengah merosotnya ekspor akibat ekonomi dunia yang masih lesu.
”Ketiga adalah bagaimana belanja pemerintah berjalan baik, jangan sampai belanja lembaga/kementerian menumpuk di akhir tahun. Jangan karena persoalan administratif, proyek tidak siap. Harus aktif jemput bola,” kata Hatta.
Agus Marto mengatakan, selama hampir tiga tahun menjabat Menkeu, dirinya berusaha keras menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara yang baik. Dia berharap jajaran Kemenkeu tetap menjaga semangat reformasi birokrasi dan terus meningkatkannya.
Dia juga mengingatkan tantangan ke depan masih besar. Bank Dunia yang awalnya memprediksi perekonomian global akan tumbuh sekitar 5,5 persen tahun ini mengoreksinya menjadi tinggal hanya 3,3 persen. Ini artinya dunia masih dalam situasi krisis.
Agus juga mengatakan, anggaran subsidi energi yang demikian besar bisa menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. ”Jaga fiskal dari tekanan subsidi energi, tetaplah profesional,” pesan Agus Marto. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Yakinkan, BUMN-Swasta tak Saling Mematikan
Redaktur : Tim Redaksi