Hattrick Tumbang, Manajemen Digoyang

Sabtu, 02 Maret 2013 – 07:58 WIB
GRESIK - Pemecatan Suharno dari kursi kepelatihan ternyata tidak berdampak lebih baik bagi Persegres Gresik. Alih-alih permainannya membaik, Persegres lagi-lagi malu di kandang sendiri usai ditumbangkan Sriwijaya FC dengan skor tipis 3-4 pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Petrokimia Gresik, kemarin (1/3).

Tantan menjadi mimpi buruk Persegres dengan hat-trick-nya masing-masing di menit ke-32, 54 dan 66. Satu gol Laskar wong Kito - julukan Sriwijaya FC -  sisanya dicetak dari titik putih oleh Hilton Moreira pada menit ke-79.

Sedangkan tiga gol Persegres diciptakan dari kaki Riski Novriansyah menit ke-9, David Faristian menit ke-76 dan penalti Shohei Matsunaga semenit jelang lga usai.

Hat-trick kekalahan di kandang ini sekaligus semakin menjauhkan klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu dari posisi lima besar klasemen sementara ISL. Persegres melorot ke urutan ke-7. Selain itu, usai laga, Ultras -sebutan kelompok pendukung Persegres - pun langsung menggoyang manajemen.

Ultras menuntut CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik Soesanto Tjahjo Kristiono turun dari jabatannya. Tak hanya dengan selebaran, tuntutan juga muncul dalam bentuk yel-yel sejak 10 menit jelang laga usai. Tuntutan ini muncul tidak lepas dari keputusan manajemen yang tiba-tiba memberhentikan Suharno, Rabu lalu.

Kepada Jawa Pos, ketua umum Ultras Ludiono menyatakan bahwa kondisi di Persegres akhir-akhir ini tidak perlu terjadi jika manajemen bisa membangun komunikasi yang baik dengan pemain-pelatih. "Menurut kami, keputusan memberhentikan pelatih adalah opsi yang kurang bijak," ujar Ludiono.

Aksi ratusan Ultras ini tak cukup hanya dilakukan di dalam stadion saja. Di luar stadion, mereka kembali menyuarakan keinginannya. Sayang, CEO yang dituntut mundur malah sudah tidak ada di tempat. Ultras hanya ditemui oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.

Karena tidak masuk dalam lingkup pengelola Persegres, Sambari tidak bisa langsung menentukan langkah seperti apa yang diinginkan Ultras. Dia menyerahkan sepenuhnya ke pihak manajemen. "Tapi saya akan bantu melobi ke yang berwenang dalam urusan ini (manajemen, Red)," janji Sambari.

Di sisi lain, asisten pelatih Persegres Khusaeri menampik jika permainan anak asuhnya terpengaruh dengan pemecatan Suharno. Menurut Khusaeri, memang seperti itulah tempo permainan yang biasa ditunjukkan Gustavo Chena dkk. "Temponya memang seperti itu-itu saja," ungkap dia.

Secara terpisah, pelatih Sriwijaya FC Kashartadi menyebut dirinya sudah tahu kekuatan Persegres bertumpu dari trio asingnya, Chena, Matsunaga, dan Aldo Barreto.

Makanya, begitu tiga pemain ini dimatikan, maka otomatis permainan Persegres tidak berjalan baik. "Tapi Persegres sudah tampil bagus, kami hanya bisa mencetak gol lebih banyak," jelasnya. (ren)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Lanjutkan Tren Positif

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler