jpnn.com - JAKARTA - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang tidak sehat sehingga tidak menghadiri peringatan Hari Antikorupsi 2015, di Bandung, kemarin. Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana juga menyampaikan alasan yang sama.
Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membantah ketidakhadiran presiden tersebut karena kondisi yang tidak bugar.
BACA JUGA: Dipecat Jaksa Agung, Kajati Maluku Minta Perlindungan Presiden
“Presiden sehat, buktinya saya ketemu," tutur JK setelah bertemu presiden di Komplek Istana Kepresidenan, kemarin (10/12).
Dia menambahkan, kalau sempat berbicara dengan Jokowi cukup lama. ”Kami ngobrol-ngobrol sambil makan siang,” imbuh JK.
BACA JUGA: Muncikari Penjual Artis NM adalah Manager Banyak Artis
Kehadiran JK di Istana Kepresidenan tersebut karena dipanggil presiden. Wapres awalnya dijadwalkan akan menerima Dirut BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya. Pertemuan tersebut kemudian diundur. “Tidak ada masalah spesifik (yang dibicarakan),” kata JK.
Disinggung soal pembatalan kunjungan kerja presiden ke Bandung yang juga untuk membuka Festival Anti-Korupsi 2015, dia menyatakan bahwa hal itu disebabkan ada persoalan yang lebih darurat. Namun demikian, dia enggan menjelaskan lebih rinci masalah tersebut. “Ya ada masalah yang itu mungkin lebih urgent,” tandasnya.
BACA JUGA: Alamaaaak, JK Curhat soal DPR Di Acara Internasional
Sebelumnya, dalam acara peringatan Hari Antikorupsi, presiden hanya mengirim naskah pidato untuk dibacakan Menkopolhukam. Pada kesempatan itu lah, mantan kepala Kantor Staf Kepresidenan itu menyampaikan alasan absennya Jokowi karena sakit.
Penegasan itu kemudian dipertegas oleh Ari Dwipayana. “Presiden memang dalam kondisi kurang bugar,” kata Ari.
Meski sakit, lanjut dia, presiden tetap berkantor dan beraktivitas di Istana Merdeka. Ari menuturkan Presiden memiliki serangkaian agenda selama seharian kemarin. Diantaranya, pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden.
Selain menerima Wantimpres, lanjut dia, Presiden juga tetap menerima laporan dari sejumlah menteri terkait dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak. “Beliau terus memantau situasi pasca-pemungutan suara dalam pilkada serentak,” ujarnya.
Selain presiden, acara peringatan Hari Antikorupsi itu juga tidak dihadiri para pimpinan DPR. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah diantara yang mengaku kalau belum menerima undangan untuk hadir di acara tersebut. “Saya tidak cek, jangan-jangan saya tidak diundang, karena di jadwal saya tidak ada itu,” tuturnya. (dyn/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Dana Desa Bertambah? Ayo Bantu Pemerintah...
Redaktur : Tim Redaksi