jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 18 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat IV Korps Marinir Angkatan ke-66 Tahun 2020 mengikuti Latihan Praktik (Lattek) Terjun Statik Para Dasar. Latihan ini sebagai salah satu kualifikasi keterampilan terjun payung yang harus dimiliki prajurit komando Marinir dalam pelaksanaan tugas di medan operasi.
Upacara pembukaan latihan dan praktik Terjun Statik Para Dasar tersebut, dipimpin Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Edi Sucipto di lapangan Sambargalang, Resimen AAL, Bumimoro, Surabaya, Senin (20/7) petang.
BACA JUGA: 97 Calon Perwira Remaja AAL Ikrarkan Sumpah Prajurit
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, para Pejabat Utama AAL, Pelatih dan Pengasuh Taruna AAL lainnya.
Menurut Gubernur AAL, Latihan terjun payung statik atau para dasar bagi Taruna Tingkat IV Korps Marinir merupakan latihan wajib yang telah diprogramkan dalam kalender pendidikan AAL.
BACA JUGA: Jelang Wisuda, Taruna AAL Terima Pembekalan Brevet Penerbang
Kualifikasi Terjun Statik Para Dasar ini lanjutnya, adalah upaya pembinaan mewujudkan potensi dasar dalam rangka memberikan kemampuan dan keterampilan terjun para dasar sebagai bekal dan kelengkapan kemampuan vertikal infiltrasi dalam pelaksanaan tugas dikemudian hari.
Menurutnya, memperhatikan Indonesia sebagai negara kepulauan, penambahan kemampuan Terjun Statik Para Dasar bukanlah hal yang berlebihan, dan sebagai calon perwira dan prajurit Korps Marinir yang berkualifikasi pasukan pendarat, melalui Taruna AAL Tingkat lV Korps Marinir perlu dan harus dibekali guna memiliki kemampuan yang lebih, sesuai tuntutan tugas yang akan diemban dalam merebut dan menguasai tumpuan pantai pendaratan.
BACA JUGA: Instruksi Pangkolinlamil Kepada Komandan Kapal Perang TNI AL, Begini Isinya
“Tentunya, penguasaan tersebut selain melalui laut memungkinkan juga melalui mobilitas udara ataupun untuk mendukung infiltrasi udara di belakang garis pertahanan lawan. Dengan demikian, manfaatkan kesempatan latihan Para Dasar ini dengan sebaik-baiknya,” pintanya.
Latihan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 20 Juli 2020 ini hingga 6 Agustus 2020 atau selama 18 hari ini, diawali ground training dan beberapa penerjunan meliputi latihan terjun tanpa senjata dan bersenjata serta terjun malam, semua dikerjakan baik slow jump maupun fast jump, baik melalui ramp door maun pintu samping dan diakhiri dengan wing day.
Untuk itu Ia menekankan beberapa hal kepada Taruna dan pelatih dalam pelaksanaan latihan praktik ‘Terjun Statik Para Dasar Tahun 2020’ untuk mengawali kegiatan dengan berdoa, memohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa. Kemudian utamakan keselamatan dan keamanan personel serta material dalam pelaksanaan latihan.
Ciptakan zero accident dalam pelaksanaan latihan terjun statik para dasar ini. Laksanakan cek and recek dan saling mengingatkan khususnya menjelang pelaksanaan. Ikuti dan laksanakan instruksi serta petunjuk dari para pelatih. Ikuti segala aturan dan prosedur yang telah ditetapkan, kendalikan rasa takut agar tidak berdampak kepada yang lain.
“Guna mendapatkan pengalaman dan keterampilan, manfaatkan momentum latihan ini semaksimal mungkin dan tetap laksanakan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19 utamanya saat Wing Day,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Friederich