Hebat, Dekranasda Dairi Kembangkan Ulos Silalahi Jadi Aset Daerah

Minggu, 31 Oktober 2021 – 14:10 WIB
Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi sekaligus istri Bupati Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu bersama Istri Wamendag ibu Lily Marpaung Sambuaga dan perancang busana Merdi Sihombing di Alun-alun Grand Indonesia Mall, Jakarta, Sabtu (30/10/2021). Foto: Dekranasda Dairi

jpnn.com, JAKARTA - Dekranasda Kabupaten Dairi melaksanakan rangkaian pergelaran koleksi sejumlah busana berbahan Ulos Silalahi dari Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

Kegiatan kolaborasi dengan perancang Merdi Sihombing ini dilaksanakan di Alun-alun Grand Indonesia Mall, Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

BACA JUGA: Anies Baswedan Dapat Ulos di HKBP Petojo

Ibu Lily Marpaung Sambuaga, istri Wakil Menteri Perdagangan Hadir saat membuka fashion show ini mengapresiasi kepada Ibu Romy Mariani Eddy Berutu selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi yang juga istri Bupati Kebupaten Dairi dan karya-karya penenun dari komunitas perempuan penenun Kabupaten Dairi.

Lily mengatakan Ulos belum sepopuler batik maupun beberapa kain tenun daerah lain sebagai busana modern karena masih kebanyakan digemari atau dikoleksi masyarakat berdarah Sumatera Utara.

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Ulos Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia

“Untuk itu, apa yang tengah dilakukan Ibu Romy Mariani untuk lebih mengangkat dan memopulerkan ulos Silalahi patut kita apresiasi dan dukung bersama,” kata Ibu Lily.

Menurut dia, kepedulian tidak hanya sebatas memopulerkan semata, namun yang luar biasa adalah melatih para penenun untuk menggunakan pewarna alami. Ini adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup.

BACA JUGA: Revisi UU ASN: Eselon I & II Daerah Diusulkan Jadi Aset Nasional, Diangkat Pemerintah Pusat

Lily menambahkan inisiatif program yang dilaksanakan Dekranasda Dairi ini sejalan dalam upaya mendukung pengembangan kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Danau Toba.

Sementara itu, Romy Mariani dalam sambutannya memaparkan pengembangan kain tenun 'Ulos Silalahi' yang selama ini hanya sebagai komoditas untuk acara-acara pesta adat di suku Batak menjadi bahan dan produk 'Eco Fashion' yang ramah lingkungan.

Menurut dia, kain tenun Ulos Silalahi yang dihasilkan para perempuan penenun di Kecamatan Silahisabungan kini menjadi bahan dasar untuk bahan fashion seperti bahan untuk membuat tas, topi, pakaian, dompet, masker tentu dengan kualitas premium.

“Tentu ini sangat membantu perekonomian para penenun dan para pelaku ekonomi kreatif lainnya yang ada di Dairi yang menggunakan bahan baku Ulos Silalahi. Terlebih disaat situasi Pandemi Covid-19 yang menerpa negeri ini sejak awal tahun 2020. Penghasilan para penenun kala itu sangat terganggu diakibatkan diberhentikannya segala bentuk pesta adat,” ujar Romy.

Romy menjelaskan hal ini terwujud berkat pembinaan yang berkelanjutan (sustainable) yang dilakukan oleh Dekranasda Dairi kepada para puluhan perempuan pengrajin Ulos yang tinggal di pinggiran Danau Toba Silahisabungan.

Lewat pembinaan ini, kata dia, para penenun Ulos Silalahi mendapatkan berbagai pelatihan dan pengetahuan baru sehingga memiliki keahlian dalam membuat berbagai motif, menenun dengan benang yang lebih halus dan tentunya keahlian baru untuk menghasilkan warna dari berbagai tumbuh-tumbuhan endemik atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Silahisabungan.

Romy menambahkan program ini dapat terwujud juga adanya komitmen Pemkab Dairi untuk melestarikan Budaya dan melestarikan warisan leluhur dalam pembuatan Ulos, yang sampai saat ini bisa berlangsung secara turun temurun di Kampung Ulos, Kecamatan Silahisabungan.

Selain turut memberikan bantuan bahan baku berupa benang dan membeli produk tenun, Pemkab Dairi akan membangun Galeri Ulos atau yang dikenal sebagai Pusat Tenun Ulos yang direncanakan akan berdiri di Kecamatan Silahisabungan.

Hal ini tentu sangat mendukung keberadaan Kampung Ulos yang diresmikan oleh Menteri Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.

“Dengan perhatian dan komitmen pemkab Dairi ini, Ulos Silalahi dengan ciri khas yang menggunakan pewarna alami kini menjadi aset Daerah Kabupaten Dairi yang sangat berharga." pungkas Romy Mariani.

Untuk diketahui, pada acara Gernas BBI 'Beli Kreatif Danau Toba' selain dibeli oleh sejumlah Menteri, secara pribadi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sangat mengagumi produk eco fashion dari bahan tenun Ulos Silalahi yang dikembangkan oleh Dekranasda bersama para penenun ulos di Kecamatan Silahisabungan.

“Dairi sudah sangat bagus mengembangkan Ulosnya (ulos silalahi, red),” ujar Luhut.

Tidak hanya itu, hasil tenunan para penenun binaan Dekranasda dengan pewarna alami yang ramah lingkungan itu telah dipamerkan dan dipromosikan hingga ke negara Belgia dalam sebuah acara fashion show bertaraf Internasional.

Promosi juga terus dan gencar dilakukan di event-event pameran fashion di tingkat lokal, nasional dan internasional. Bahkan di Acara Gernas BBI 'Beli Kreatif Danau Toba' produk industri kreatif UMKM Dairi yang menggunakan bahan Ulos Silalahi dibeli oleh sejumlah Menteri di antaranya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan.

Kegiatan pameran dan pergelaran koleksi ulos Silalahi ini dilaksanakan dalam rangkaian Ulang Tahun Alun-Alun Indonesia ke-14 Grand Indonesia Mall yang bekerja sama dengan Merdi Sihombing dan juga didukung oleh Blessing Silalahi Family, yaitu keluarga besar Silalahi yang ada di Jakarta.

Kegiatan ini sebagai bentuk kepeduliaan perantau untuk melestarikan dan memperkenalkan Ulos Silalahi kepada masyarakat Indonesia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler