jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus perkelahian yang melibatkan dua oknum polisi lalu lintas (polantas) dari Polresta Ambon dengan seorang anggota TNI dari Kodam Pattimura.
Menurut Bambang, perkelahian oknum Polantas dan anggota TNI yang viral di media sosial itu sungguh tontonan yang sangat tak elok dilihat masyarakat.
BACA JUGA: 1 Anggota TNI dan 2 Polantas Adu Jotos, Poengky Indarti: Memalukan!
Kasus itu membuktikan para oknum tersebut mempunyai sifat arogan dan tidak mengedepankan akal serta profesionalisme yang beradab.
"Kasus ini memang harus diusut tuntas lebih dulu dan tak cukup sekadar saling memaafkan," kata Bambang kepada JPNN.com, Kamis (25/11).
BACA JUGA: Kombes Hengki Geram, Sambodo Menunjuk Mobil Komando Pemuda Pancasila
Dia pun mendorong adanya tindakan disiplin terhadap para oknum tersebut dan prosesnya disampaikan secara transparan kepada masyarakat.
"Agar tidak diulang oleh oknum aparat yang lain," sambung Bambang.
BACA JUGA: Warga Jakarta Masih Buang Tinja ke Sungai, Kalimat Ferdinand untuk Anies Menohok Sekali
Menurut Bambang, saat ini banyak oknum polisi yang memanfaatkan kewenangan untuk bersikap arogan kepada masyarakat. Begitu juga dengan aparat dari institusi lain.
"Oknum TNI yang merasa memiliki power, menyelesaikan masalah lewat 'power' korsanya yang mengarah pada cara-cara kekerasan," ujar peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
Bambang menyarankan pimpinan tertinggi masing-masing institusi tersebut segera melakukan evaluasi dan melakukan reformasi kultural untuk semua jajarannya.
"Pemberlakuan sanksi yang transparan tersebut artinya sanksi itu benar-benar dilakukan pada semua oknum yang terlibat pelanggaran," pungkas Bambang.
Sebelumnya, peristiwa 1 Anggota TNI dan 2 Polantas itu viral di media sosial.
Sebab, video adu jotos satu lawan dua itu direkam oleh warga.
BACA JUGA: Ini Lho Tampang Pengusaha Kuliner yang Menyetubuhi Karyawannya di Banyuanyar Solo
Kejadian itu dipicu adanya salah satu keluarga oknum anggota TNI yang enggan ditilang.
Warga sipil itu lantas memanggil keluarganya yang tentara sehingga berujung keributan dengan dua polantas. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi