Heboh 8 Tentara Bayaran Diduga Didukung AS, Ditangkap Nelayan

Selasa, 05 Mei 2020 – 14:39 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara kepada wartawan saat konferensi pers di Caracas, Venezuela, (30/9/2019). Foto: REUTERS/Manaure Quintero/aa

jpnn.com, CARACAS - Pemerintah Venezuela mengatakan pihaknya pada Minggu (3/5) berhasil menggagalkan aksi serangan yang diduga dilakukan sejumlah oknum bayaran asal Amerika Serikat.

Otoritas di Venezuela menyebut delapan orang yang melakukan serangan, yang diduga merupakan tentara bayaran, telah ditahan, Senin (4/5), di pesisir pantai negara itu.

BACA JUGA: Markas Tentara Venezuela Dijarah, Rezim Maduro Salahkan Oposisi

Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Nicolas Maduro pada Minggu mengatakan sejumlah tentara bayaran berusaha memasuki Venezuela dengan kapal cepat dari Kolombia.

Namun, menurut kalangan oposisi, pengumuman dari Presiden Nicolas Maduro merupakan insiden yang direkayasa.

BACA JUGA: Inilah Keputusan Terbaru AS soal Obat untuk Pasien COVID-19

Seorang pria asal AS bernama Jordan Goudreau pada Minggu merilis sebuah video yang menyatakan ia bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Goudreau merupakan pimpinan perusahaan keamanan, Silvercorp USA, yang berpusat di Florida.

BACA JUGA: Tompi Sebut Pernyataan Andre Rosiade Sungguh Berbahaya dan Menyesatkan

Ia mengatakan aksinya itu dilakukan bersama perwira militer Venezuela yang membelot, Javier Nieto.

Menurut laman Silvercorp, Goudreau digambarkan sebagai "tentara Pasukan Khusus Irak yang berprestasi dan tentara veteran di Afghanistan".

Siaran televisi milik negara di Venezuela, pada Senin, menunjukkan sejumlah foto, di antaranya termasuk gambar sekelompok pria yang telungkup di atas tanah dengan tangan di punggung.

Laporan dari siaran itu menjelaskan kelompok tersebut sempat berpergian ke dekat Kota Chuao, negara bagian Aragua.

Kelompok itu "ditangkap oleh pasukan rakyat, para nelayan," kata pembawa acara.

Partai Sosialis Nomor 2 Diosdado Cabello mengunggah video, dengan pakaian serba hitam dan mengenakan balaklava, menarik seorang pria tak berpakaian dari helikopter. Pria itu diduga merupakan bagian dari mereka yang ditangkap.

"Tanpa ragu, kaum imperialis mengarahkan serangan itu ke tanah air kami," kata Cabello merujuk ke Pemerintah AS, di media sosial Twitter.

Washington telah menetapkan sanksi ekonomi terhadap Venezuela guna menggulingkan Maduro. Pemerintah AS juga curiga Maduro mencurangi pemilihan umum pada 2018.

Pemerintah di bawah pimpinan Maduro mengatakan AS mengincar cadangan minyak Venezuela yang melimpah.

Seorang pejabat AS, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan pemerintah tidak terlibat dengan insiden itu.

Sumber lain yang mengetahui masalah intelijen AS mengatakan lembaga pemerintah di Amerika Serikat tidak terlibat dengan aksi serangan militer di Venezuela.

Gubernur Aragua Rodolfo Marco lewat akun Twitter-nya mengunggah empat foto orang-orang yang ditahan dan ia mengatakan "penangkapan tentara bayaran ini dilakukan melalui aksi intelijen masyarakat dan unit kepolisian-militer sipil".

Gambar lain memperlihatkan beberapa pria tengkurap, sebagian dari mereka tidak mengenakan pakaian dan yang lain memakai celana pendek. Sebuah kendaraan polisi juga terlihat di lokasi tersebut yang dekat dengan pasar ikan.

Foto lain juga memperlihatkan gambar perahu nelayan.

Siaran televisi resmi dan pihak gubernur tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Jaksa Agung Tarek Saab pada Senin menyebut lima orang telah ditahan karena aksi serangan di Macuto.

Lewat video yang dirilis pada Minggu, Goudreau mengatakan para pejuang di darat terus menjalankan operasi di beberapa daerah. Ia menamakan salah satu tentaranya sebagai "Komandan Sequea."

Nama itu kemungkinan merujuk pada Antonio Sequea. Televisi pemerintah pada Senin melaporkan Sequea merupakan satu dari delapan orang yang telah ditangkap aparat.

Sementara itu, pimpinan oposisi Juan Guaido meragukan laporan versi pemerintah mengenai insiden tersebut.

Ia meyakini Maduro berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah lain yang terjadi pada beberapa hari terakhir, beberapa di antaranya termasuk kerusuhan di penjara dan perkelahian antargerombolan di Caracas.

Tim komunikasi Guaido pada Senin mengeluarkan pernyataan yang membantah laporan media bahwa pimpinan oposisi itu telah menyewa Silvercorp untuk menjatuhkan Maduro secara paksa.

Pihak itu menjelaskan Guaido dan sekutunya "tidak memiliki hubungan dengan Silvercorp atau bertanggung jawab atas tindakan dari perusahaan itu". (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler