HEBOH! Aliran Ini Larang Pengikutnya Puasa, Tapi Sahkan Seks Bebas

Kamis, 09 Juni 2016 – 09:33 WIB
Ilustrasi. Metropolitan.id

jpnn.com - Warga Kampung Pasirpeuteuy, Desa Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, gempar di awal bulan Ramadan ini. Betapa tidak di desa kembali muncul aliran sesat. Aliran itu bernama Pajajaran Panjalu Siliwangi. Dulu sempat heboh, kini bang­kit kembali. Ajarannya dinilai menyim­pang, salah satunya melarang jamaahnya melaksanakan ibadah puasa.

—-----

BACA JUGA: Bandel Amat nih! Ramadan Masih Juga Pesta

WARGA yang geram langs­ung mendatangi kelompok yang dipimpin Agus Su­karna. Warga menyeret sang pimpinan ke Kantor Keca­matan Cariu. 

”Ratusan warga memenuhi kantor dan meminta Agus dan peng­ikutnya diusir dari Cariu,” kata Camat Cariu, Didin Wahidin, seperti dilansair metropolitan.id (JPNN Group). 

BACA JUGA: Dua Cewek, Tiga Cowok Lagi Enak Indehoy, Eh Tepergok

Setelah dilakukan mediasi, kata Di­din, Agus dan kelompoknya memilih keluar dari Cariu. “Mereka menyanggupinya,” imbuhnya.

Informasinya, ajaran ini mem­bolehkan pengikut mereka untuk tidak salat dan ber­puasa. ”Ajaran ini melarang berpuasa karena ibadah puasa menurut mereka per­buatan yang menyiksa diri dengan tidak makan dan minum,” jelas Didin.

BACA JUGA: Ternyata Ada Otak Lain Dalam Pemerasan Pramugari Cantik, Dia adalah...

Yang lebih berbahaya, kata Didin, ajaran ini mensahkan berhubungan suami istri dengan pasangan lain sesama pengikut ajaran Pajajaran Panjalu Siliwangi. “Harus diwaspadai dan jadi penga­wasan kita agar ajaran-ajaran seperti ini tidak bermunculan lagi,” harapnya.

Menurut Didin, pengikut ajaran Pajajaran Panjalu Siliwangi bukanlah warga Cariu. Mereka merupakan pengikut lama dan di Cariu, Didin hanya menemukan satu warganya yang menjadi kor­ban. 

“Saya imbau warga serta kepala desa dan RT RW untuk selalu mewaspadai warga pendatang agar aliran sesat dan menyesatkan se­perti ini tak lagi bermun­culan,” katanya.

Sejak keberadaannya, Didin mengaku pihak Muspika Ca­riu telah mendatangi padepo­kan kelompok tersebut ber­sama MUI setempat. “Kami sempat meminta mereka menghentikan kegiatannya,” ujar Didin.

Namun, menurut Didin, kelompok tersebut tak meng­gubrisnya hingga MUI setem­pat kewalahan untuk me­nyadarkan kelompok ini hingga akhirnya warga men­gusirnya. (edi/ads/c/er/wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Teroris Surabaya Berencana Ledakkan Tempat Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler