jpnn.com - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, dr. Rina Adeline Sumantri mengklarifikasi soal kesalahan ucap “asam sulfat” oleh Cawapres RI Nomor 2 Gibran Rakabuming Raka.
Dokter Rina memberi klarifikasi setelah dua hari ini media sosial diramaikan oleh potongan video Gibran yang menyebut ibu hamil harus dicek asam sulfat-nya terpenuhi atau tidak.
BACA JUGA: Sori, Gibran Salah soal Asam Sulfat untuk Ibu Hamil, Sampai Minta Koreksi
"Maksud Gibran adalah asam folat yang berhubungan dengan pemenuhan gizi dalam penurunan angka tengkes atau stunting," ucap dr. Rina dalam keterangan di Jakarta, Selasa (5/12).
BACA JUGA: Ade Armando Bikin Blunder, PSI Diberi Waktu 2 Hari untuk Bersikap
Rina menekankan bahawa meski ada kekeliruan pengucapan dari Gibran, tetapi hal yang disampaikan adalah edukasi yang penting.
"Pemenuhan kebutuhan gizi saat kehamilan adalah hal yang penting untuk menurunkan stunting,” ucap dokter spesialis mikrobiologi klinik itu.
BACA JUGA: Nyawa Sendiri Terancam, Doni Monardo Menyelamatkan Banyak Orang
Menurut Rina, hal itu pula yang membuat Prabowo-Gibran memiliki program bantuan gizi untuk ibu hamil dan balita.
Salah satu bentuk dari programnya adalah bantuan gratis asam folat dan vitamin D.
Menurutnya, pemberian bantuan itu juga harus disertai pemeriksaan rutin.
"Salah satu ide yang paling menarik adalah dengan memberikan bantuan asam folat dan vitamin D, tetapi itu juga harus disertai dengan pemeriksaan rutin," tutur Rina.
Dalam rencananya juga akan dilakukan pemeriksaan selama enam kali bagi ibu hamil selama masa kehamilan.
Rina menuturkan bahwa pemberian asam folat dan vitamin D dalam program tersebut dapat menurunkan kemungkinan stunting pada anak-anak.
Itu karena vitamin D sangat dibutuhkan untuk menunjang penyerapan kalsium, menjaga fungsi otot, membantu pertumbuhan gigi hingga mencegah berat badan lahir rendah pada janin.
"Asam folat adalah suatu jenis vitamin B kompleks yang diperlukan ibu hamil," ujarnya menerangkan.
Adapun sejumlah manfaat asam folat, kata Rina, seperti untuk pembentukan sistem saraf janin, pembentukan plasenta, mencegah anemia, mencegah keguguran, hingga menurunkan risiko preeklamsia.(ant/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam