jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri buka suara perihal penemuan paket sembako bantuan presiden (Banpres), yang dipendam di Lapangan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Bansos Presiden berupa sembako tersebut ditemukan oleh warga pada Jumat (29/7), dalam keadaan terkubur sedalam tiga meter di Lapangan KSU.
BACA JUGA: DPR Minta Kemensos Mengungkap Kasus Bansos Terkubur di Depok
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan pihaknya ikut memantau kasus itu guna menentukan apakah penyidik Bareskrim Polri atau Polda Metro Jaya yang menangani kasus tersebut.
"Kami masih pendalaman. Kami akan lakukan proses pendalaman apakah ditangani Bareskrim atau Polda Metro begitu," kata Whisnu saat dikonfirmasi, Selasa (2/8).
BACA JUGA: Kombes Zulpan Ungkap Fakta Ratusan Paket Bansos Dipendam di Depok, Oh Ternyata
Jenderal bintang dua itu mengatakan Polri telah mengerahkan tim penyidik dari Satgas Pangan Polri untuk melakukan pengecekan di lapangan sejak Senin (1/8) malam.
Kendati demikian, pria yang juga menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri itu enggan menjelaskan lebih lanjut soal temuan Satgas Pangan tersebut.
BACA JUGA: Update Terkini, Bansos Jokowi yang Terkubur di Depok
"Mulai kemarin malam sudah ke sana," ujar Whisnu.
Alumnus Akpol 1994 itu mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait, termasuk pemilik lahan yakni Rudi Samin.
Hanya saja, belum disebutkan kapan pemeriksaan itu dilakukan.
"Pendalaman semua bisa, mulai dari Mensos, Bulog, JNE. Semua akan kami lakukan pendalaman," tutur Whisnu.
Penyidik dari Polres Depok telah memeriksa pihak JNE buntut penemuan paket sembako bantuan presiden (Banpres), yang dipendam di Lapangan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Paket sembako tersebut ditemukan oleh warga pada Jumat (29/7), dalam keadaan terkubur sedalam tiga meter di Lapangan KSU.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan kepolisian juga telah memeriksa pihak Kementerian Sosial.
Endra Zulpan mengatakan hasil pemeriksaan terungkap bahwa distributor beras bansos Jokowi itu ialah PT DNR.
Kombes Zulpan menyebut JNE ditugasi PT DNR sebagai kurir yang mengantar kepada penerima yang terdaftar oleh pemerintah.
Alumnus Akpol 1995 itu menyebut hasil pemeriksaan ditemukan bahwa pihak yang menguburkan beras bansos itu ialah JNE.
Pihak JNE mengeklaim beras bansos itu dikuburkan karena rusak terkena air hujan.
Pihak JNE, mengeklaim sudah mengganti rugi kepada pemerintah.
"Beras yang ditimbun adalah beras rusak. Ini pengakuan JNE. Mereka (JNE, red) merasa beras itu sudah menjadi milik JNE karena telah mengganti rugi kepada pihak pemerintah," ujar Zulpan. (cr3/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama