jpnn.com, PADANG - Warga di Kota Padang dihebohkan dengan beredarnya buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas VIII mata pelajaran Bahasa Inggris bersampul Wali Kota Padang, Mahyeldi.
Pengamat politik Edi Indrizal menilai munculnya gambar politikus PKS itu janggal dan tidak etis.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PPPK Terkejut, Fadli Zon Disisihkan di Gerindra? Ini Lembaga yang Dibubarkan
Pasalnya Mahyeldi Ansharullah sudah memastikan diri akan maju menjadi calon gubernur pada Pilkada Sumbar mendatang.
“Ini tentu janggal dan tidak etis, apalagi ini dilakukan di tengah situasi penerimaan siswa baru yang masih bermasalah. Bisa jadi ini merupakan modus untuk melakukan sosialisasi” ujar Edi.
BACA JUGA: Hujan Deras, Kota Padang Dikepung Banjir
Beredar gambar buku pelajaran dengan sampul Wali Kota Padang. Foto: source for JPNN
BACA JUGA: Anak Pulang dari Jakarta, Ibu di Padang Pariaman Positif Terjangkiti COVID-19
Edi menambahkan ketimbang melakukan pencitraan, fokus Mahyeldi saat ini seharusnya membenahi persoalan Pendidikan di Kota Padang. Terlebih proses penerimaan siswa baru mengalami banyak kendala.
“Yang lebih penting saat ini adalah kerja nyata membenahi persoalan pendidikan kota Padang. Terutama penerimaan siswa baru yang masih bermasalah,” sambung Edi.
Di kesempatan berbeda, anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Mastilizal Aye akan memastikan terlebih dahulu beredarnya buku LKS tersebut.
Untuk menindaklanjuti kasus ini, Aye mengatakan DPRD Kota Padang akan memanggil Dinas Pendidikan Kota Padang untuk diminta jawaban
“Jika itu benar, itu sangat tidak etis. Ini sama saja kampanye terselubung. Kami akan minta Disdik Padang memberikan jawaban atas temuan LKS bergambar walikota itu,” terang Aye.
Aye menyayangkan kenapa buku untuk siswa harus terpampang gambar Wali Kota. Padahal, menurutnya sampul buku harus bisa membuat siswa semangat belajar.
“Kenapa harus gambar wali kota, apa salahnya dibuat gambar pemandangan atau gambar pendidikan karakter yang lebih membuat anak-anak bersemangat untuk belajar,” kata Aye. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia