jpnn.com - PADANG – Wisatawan asing yang berkunjung ke Pantai Padang, Sumbar, dan berjemur hanya mengenakan bikini, Minggu (10/7), masih terus diperbincangkan di media sosial.
Meski pantai menjadi destinasi wisata, sebagian besar warga menolak bule bebas berbikini. Ada juga yang menilai perlu diadakannya zonasi khusus bagi bule untuk berjemur.
BACA JUGA: Sling Ramp Door Kapal Putus, Ratusan Penumpang Dievakuasi
Pengamat pariwisata asal Unand, Sari Lenggogeni menilai, hal ini meski disikapi dengan segera. Dia menilai, langkah untuk mengantisipasinya adalah dengan zonasi.
Dia mengatakan, para turis tetap harus patuh pada nilai-nilai budaya di daerah yang dikunjunginya.
BACA JUGA: Usai Mudik, Pencaker Membludak, Pemda Harus Ciptakan Lapangan Kerja
”Kita berbasis islami dari semua rencana pembangunan di Sumbar, makanya kemarin kita pilih berpromosi sebagai kawasan wisata halal. Kalau beberapa tempat yang menerapkan wisata halal, ada yang buat pemisahan pantai berdasarkan gender. Karena bule berjemur bukan untuk mengumbar, namun karena mereka susah mendapatkan terik matahari di daerah empat musim,” ujar Sari Lenggogeni, kemarin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengatakan, begitu mendapatkan laporan, petugas langsung mendatangi wisatawan tersebut dan memberikan pengertian serta kain penutup untuk tubuh mereka.
BACA JUGA: Minim Lampu Jalan, Pemudik Bilang Jalinsum Menyeramkan
Mendapati kasus tersebut, menurut Medi dia akan mengingatkan para wisatawan melalui hotel. ”Nanti kita akan sosialisasikan mengenai rambu-rambu pakaian di Padang melalui pengelola hotel,” ujarnya. (w/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Maaf Lahir Batin, Berdesakan Seperti Ini pun Rela
Redaktur : Tim Redaksi