jpnn.com, SURABAYA - Anggota TNI Serda Nurhadi dicegat para debt collector saat melintas di gerbang Tol Koja Barat, Jakarta Utara. Kejadian itu mendapat respon dari Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Eddizon Isir.
Isir menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas apabila menemukan kejadian serupa di Kota Pahlawan. Mengingat kasus itu masuk dalam ranah pidana.
BACA JUGA: Mayjen Dudung Ungkap Sejumlah Fakta Baru Heboh Serda Nurhadi Dikerubuti Debt Collector
"Mereka bisa melapor, dan kami bisa menindak," kata dia, Selasa (11/5).
Dia menjelaskan, lembaga pembiayaan biasa menyewa jasa penagih atau debt collector untuk melakukan penagihan kepada konsumen yang molor membayar cicilan.
BACA JUGA: Kodam Jaya Lakukan Ini Setelah Viral Video Serda Nurhadi Dikerubuti Debt Collector
"Seyogyanya penggunaan tenaga-tenaga penagih atau mengambil barang ini harus disesuaikan, karena penyitaannya juga tidak bisa sembarangan," jelas dia.
Isir mengimbau bagi lembaga pembiayaan untuk bisa memahami konsekuensi ketika melakukan penagihan ke konsumen yang molor membayar tagihan, namun dalam pelaksanannya terjadi intimidasi atau bahkan melukai.
BACA JUGA: 11 Debt Collector Pengepung Serda Nurhadi Ditangkap, Terungkap Fakta soal Tunggakan Kredit
"Jadi, ayo kita ikuti prosedur bagaimana proses penyitaan objek fidusia, gitu yang paling penting," tutur dia.
Isir mengakui jika beberapa waktu lalu sempat menerima laporan dari warga yang barangnya disita debt collector. Petugas pun sudah diminta untuk mengeceknya.
Lembaga pembiayaan atau jasa penagih diharapkan bisa memaklumi kondisi pembayaran telat konsumen di masa pandemi Covid-19. Selain itu sebisa mungkin kasus seperti itu diselesaikan secara musyawarah.
"Jadi, kawan-kawan kalau yang bahasanya debt collector, jasa penagih, jasa layanan ambil, dan lain-lain, ayo lebih bijak," pungkas Isir. (mcr12/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Arry Saputra