jpnn.com, JAKARTA UTARA - Pembagian Nasi Anjing untuk warga Warakas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4) dini hari, menghebohkan warga setempat.
Polres Metro Jakarta Utara menyelidiki kasus pembagian nasi bungkus berlogo kepala anjing, untuk warga terdampak krisis ekonomi akibat wabah virus corona tersebut.
BACA JUGA: Perintah Terbaru Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud
"Polres Metro Jakarta Utara melaksanakan patroli, mendapat info dari warga Warakas Tanjung Priok tepatnya di sekitar Masjid Babah Alun Warakas bahwa ada pembagian makanan siap santap kepada warga Warakas yang berlogo kepala anjing dan ada tulisan berbunyi 'nasi anjing, nasi orang kecil, bersahabat dengan nasi kucing'. #Jakartatahanbanting," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta, Minggu.
Dijelaskan, polisi mendapat laporan dari warga Warakas Tanjung Priok yang merasa dilecehkan dengan adanya pihak yang membagikan "Nasi Anjing" sebagai bantuan makanan untuk warga terdampak pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Guru Honorer Tak Mengajar Selama Pandemi Corona, Tidak Digaji dari Dana BOS
Warga merasa isi dari bungkusan makanan adalah daging anjing dan makanan tersebut dibagikan kepada warganya yang mayoritas muslim.
Polisi kemudian mengumpulkan beberapa keterangan saksi dan mengamankan beberapa orang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.
BACA JUGA: Kim Kyong Hui Dianggap Layak Gantikan Kim Jong-un, Siapa Dia?
Saksi tersebut di antaranya pria pembuat video soal temuan "nasi anjing" bernama Asep Sanudi, penerima makanan bernama Ahmad Lanijaelani dan seorang ibu rumah tangga bernama Jamah yang juga menerima makanan.
"Melakukan klarifikasi terhadap para saksi," kata dia.
Kemudian, polisi menyita beberapa bungkusan berisi nasi dan daging yang bertuliskan "nasi anjing,".
Polisi juga meminta keterangan RT/RW dan perwakilan warga untuk mendengarkan klarifikasi dari pemberi makanan.
"Melakukan pemeriksaan laboratoris daging apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut. Melakukan penyelidikan terkait motif lain dari pembagian makanan jadi tersebut," kata Yusri.
Pembagi makanan tersebut adalah komunitas bernama ARK QAHAL berpusat di Jakarta Barat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo