Heboh Penemuan Mayat Bayi Tertindih Batu di TDM

Senin, 06 November 2017 – 11:03 WIB
Mayat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, KUPANG - Warga Kota Kupang digemparkan dengan dua kasus yang menggemparkan, Minggu (5/11) kemarin.

Pertama adalah kasus penemuan seorang bayi perempuan dalam kondisi tertindih batu, dan tewasnya seorang bocah berusia tiga tahun di kolam saat berekreasi bersama keluarganya kemarin.

BACA JUGA: Dua Bocah Tewas Tenggelam saat Berenang di Sungai Sibandat

Terkait penemuan bayi, lokasinya di wilayah RT 28/RW 08, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Yang bikin miris, saat ditemukan, si bayi malang ini sudah tak bernyawa, tertindih batu dan di sekelilingnya dipenuhi lalat.

BACA JUGA: Maskapai Bisa Bebas Landing Fee di Kupang, Ini Syaratnya

Arnoldus Kopa, salah satu saksi mata, mengatakan, setelah kejadian penemuan bayi ini, dia kembali mengingat bahwa pada Sabtu (4/11) malam, dirinya melihat seorang perempuan paru baya sedang duduk persis di lokasi penemuan bayi tersebut.

Hanya menurut Arnoldus, dirinya tak menaruh curiga terhadap aktivitas yang dilakukan perempuan tersebut pada Sabtu (4/11) malam sekira pukul 22.30 Wita itu.

BACA JUGA: “Ya Allah, Nak. Cepat Benar Meninggalkan Kami”

Arnoldus menyebutkan, perempuan itu dilihatnya ketika sedang melintas di sekitar TKP untuk berbelanja ke salah satu kios di wilayah Kelurahan TDM.

Menurut Arnoldus, dirinya bahkan sempat menegur perempuan tersebut dengan sepaan, "Kakak." Teguran Arnoldus ini dibalas si perempuan dengan jawaban, "Ia."

Setelah dari kios, ketika melintas di TKP tersebut, sosok perempuan yang tak dikenal Arnoldus itu masih tetap duduk di tempatnya semula. Belum beranjak. Karena tak menaruh curiga, Arnoldus terus berjalan.

Keesokan, Minggu (5/11) sore, sekira pukul 16.30 Wita, ketika Arnoldus melintas di TKP dengan tujuan pergi ke kios untuk beli pulsa, dia justru melihat kerumunan lalat. Sekembalinya ke rumah, Arnoldus Kopa lalu menceritakan apa yang dilihatnya ke Vincencius Reun dan Yustinus Pati.

Merasa penasaran, ketiga orang ini kembali ke TKP untuk memastikan apa yang dikerumuni lalat itu. Ternyata, setelah dicek, ditemukan sesosok bayi sementara tergeletak di atas rumput dengan kondisi tertindih batu.

Temuan itu lalu disampaikan ke warga sekitar termasuk ke pihak kepolisian. Pihak Polres Kupang Kota yang mendapat informasi itu langsung bergerak ke TKP dan mengevakuasi jasad bayi malang itu.

Dari keterangan Arnoldus ke pihak polisi, perempuan yang malam itu dia lihat duduk di TKP mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu. Namun Arnoldus tidak mengenali wanita tersebut.

Terkait kasus ini, Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C Nugroho maupun Kasat Reskrim AKP Alnofriwan Zaputra yang dihubungi ke ponselnya untuk menggali informasi lebih jauh, belum berhasil.

Sementara itu, di tempat pemandian kolam Batu Nona, Nunsui, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, sekira pukul 16.40 Wita, pengelola kolam serta warga yang sementara berekreasi dibuat geger dengan kejadian tewas tenggelamnya seorang bocah bernama Giandro Ratu Uly, 3.

Korban yang adalah warga RT 24/RW 12, Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang itu datang ke TKP bersama sejumlah keluarganya hendak berekreasi di kolam Batu Nona sekira pukul 15.00 Wita. Sekira pukul 16.35 Wita, korban bersama-sama keluarganya keluar dari dalam kolam lalu beristirahat sambil makan buah.

Namun, korban bersama sejumlah anak lainnya kembali masuk ke dalam kolam (kolam ana-anak) untuk mandi. Ketika mandi itulah korban tidak ditemukan. Oleh keluarganya lalu dilakukan pencarian. Sekira lima menit kemudian, keluarga menemukan korban sementara berada di dasar kolam.

Ketika dikeluarkan, dari mulut korban keluar busa. Korban lalu diberi napas buatan dan langsung dilarikan ke RSUD SK Lerik Kota Kupang untuk mendapatkan pertolongan medis. Setibanya di RSUD SK Lerik, korban lalu dipasangi oksigen. Namun oleh pihak medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kapolsek Kelapa Lima, AKP Didik Kurnianto yang dimintai penjelasan terkait tewasnya bocah malang ini mengatakan, korban dibawa salah satu keluarganya, Karel Hadjo, 39, untuk rekreasi di Batu Nona, Nunsui.

Informasi ini diperoleh ketika pihaknya mendatangi TKP dan ke RSUD SK Lerik. "Kita belum bisa meminta keterangan pihak keluarga karena keluarga masih berduka. Hanya dari informasi awal menyebutkan bahwa korban Giandro Ratu Uly dibawa oleh Karel Hadjo, 39, untuk berekreasi di kolam Batu Nona karena antara korban dan Karel Hadjo masih punya hubungan keluarga," jelas Didik.

Didik melanjutkan, pihaknya baru mendapatkan keterangan dari Karel Hadjo, dan sedang menunggu untuk mengambil keterangan pihak keluarga terkait kelanjutan kasus tersebut. (gat/aln)

BACA ARTIKEL LAINNYA... “Ya Allah, Nak. Cepat Benar Kau Meninggalkan Kami”


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler