jpnn.com, BATAM - Sepasang suami istri, Jonson Sitorus dan Lisda Purba, pegawai RSUD Batuaji ditemukan tewas di pinggir jalan R Suprapto persisnya di tanjakan Bukit Daeng, Batuaji, Batam, Kepri, Jumat (27/4) sekitar pukul 06.15 WIB.
Penyebab kematian suami istri warga perumahan Buana Impian II, Tembesi itu masih misterius. Sebab tak ada yang tahu pasti kronologis kematian keduanya.
BACA JUGA: Truk vs Angkutan Desa, Sopir dan 8 Penumpang Cedera Berat
Sebagian warga menduga keduanya korban kecelakaan lalu lintas sebab di samping jenazah kedua korban ditemukan sepeda motor Yamaha Vixion biru, milik Jonson dalam keadaan rusak.
Begitu juga dengan barang bawaan kedua korban berupa kue yang akan diantar ke salah satu perusahaan di Mukakuning berserahkan di lokasi kejadian. Namun belum bisa dipastikan apakah korban kecelakaan tunggal atau tabrak lari.
BACA JUGA: Bus Kota Hantam Honda HRV Hingga Hancur di Rasuna Said
Tetapi pihak keluarga melihat banyak kejanggalan jika keduanya korban kecelakaan lalulintas baik itu kecelakaan tunggal ataupun korban tabrak lari.
Mider Sinaga, perwakilan keluarga menuturkan, hasil visum dari petugas medis di kamar jenazah RSUD tidak ditemukan cidera fatal yang menunjukkan kedua korban meninggal akibat kecelakaan lalulintas.
BACA JUGA: Mobil Rombongan Pelajar Kecelakaan di Jalur Bromo
"Kami belum bisa pastikan ini kecelakaan (lalulintas) atau apa. Karena belum ada keterangan pasti dari kepolisian kepada kami. Hasil visum petugas medis di sini juga tidak menemukan cidera fatal sebagai korban lakalantas," ujar Mider di kamar Jenazah RSUD, Jumat (27/4).
Pernyataan pihak keluarga ini dibenarkan oleh dokter instalasi forensik RSUD dr Agung Hadi Purnomo yang menangani jenazah kedua korban di kamar jenazah. Hasil visum sementara memang tidak ditemukan cidera fatal pada tubuh kedua korban jika memang karena kecelakaan lalu lintas.
"Hasil visum umumnya luka ringan. Yang fatal hanya (jenazah) laki-kali (Jonson). Itu kaki kananya patah dekat lutut. Kalau ibu (Lisda luka memar dan benjol kecil dekat pinggangnya," ujar Agung.
Hingga tadi malam petugas medis di RSUD belum bisa mengambil kesimpulan penyebab kematian kedua korban. Untuk memastikan apa yang menyebabkan kedua korban meninggal, Agung menyarankan keluarga untuk mengajukan permohonan autopsi. "Itu harus dari keluarga dekatnya," ujar Agung.
Kejanggalan lain ditemui keluarga korban, dompet dan dokumen penting lain milik suami istri belum ditemukan hingga Jumat siang.
"Untuk barang berharga kami belum bisa pastikan. Karena belum tahu barang apa saja yang mereka bawa saat itu. Yang pasti dompet, KTP dan dokumen data diri mereka belum dijumpai saat ini. Di rumah juga sudah cek cuman ponsel mereka saja yang dijumpai," ujar Mider.
Keraguan keluarga itu diperkuat dengan informasi yang didapat dari lokasi kejadian. Kematian Jonson dan Lisda tak ada yang tahu pasti. Warga pengguna jalan mendapati kedua korban sudah tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan. Jenazah kedua korban ditemukan sekitar pukul 06.15 WIB.
Warga di lokasi kejadian mulanya tak berani membantu kedua korban karena sudah tak bergerak lagi. Beruntung di saat bersamaan ada seorang anggota polisi yang melintas sehingga kedua korban dievakuasi ke rumah sakit Camantha Sahidiya Mukakuning.
"Sampai di sini sudah meninggal. Polisi yang bawa ke sini tadi. Tak ada identitas keduanya," ujar petugas medis di RSCM.
Kejanggalan-kejanggalan itu membuat keluarga ragu jika langsung disimpulkan kedua korban ini korban kecelakaan lalu lintas. Mereka berharap agar aparat kepolisian bisa mengusut tuntas penyebab pasti kematian pasangan suami isteri yang meninggalkan tiga orang anak itu.
"Kami juga akan kembali koordinasi dengan polisi biar tahu pasti penyebabnya. Ini masih nunggu saudara kandung mereka dari kampung," ujarnya.(gie/eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlilit Utang ke Rentenir, Janda 4 Anak Pengin Jual Ginjal
Redaktur & Reporter : Budi