jpnn.com, ENREKANG - Warga dari Dusun Penja, Desa Karueng, Kabupaten Enrekang, Sulsel sedang heboh.
Pasalnya, seorang gadis muda, berumur sekira 18 tahun, disebutkan melahirkan seorang anak tanpa hamil sebelumnya.
BACA JUGA: Tegang..Ruang Ketua DPRD Digeledah Polisi
Informasi inipun terus menjadi perbincangan di kalangan penduduk lokal. Tak hanya itu, kondisi kelahiran sang buah hati dianggap ajaib karena sempat berbicara mengucapkan salam tiga kali.
“Saat bayi itu lahir, langsung bilang ‘Assalamualaikum’ tiga kali. Pada saat proses melahirkan juga tidak ada darahnya,” beber salah seorang penduduk, yang kini juga ramai diperbincangkan di dunia maya.
Sayangnya, pengakuan mengenai bayi yang langsung berbicara itu hanya disampaikan oleh pihak keluarga dan bidan yang membantu proses persalinan.
Menurut penduduk setempat, bayi tersebut kini hanya terdiam layaknya bayi biasa. Tak ada tanda-tanda bakal kembali mengeluarkan sepatah kata.
Ditambah, pihak keluarga menolak untuk diketahui publik secara luas.
Penduduk lainnya dilarang mengambil gambar untuk kepentingan unggahan di media sosial.
Beberapa personel kepolisian kini bertugas menjaga rumah penduduk tersebut.
Namun, karena ini banyak masyarakat yang berkunjung ke rumah keluarga untuk melihat langsung bayi berat 3 Kg tersebut.
Warga bergantian menyambangi rumah perempuan berinisial UR. Ayahnya tak melarang siapa saja untuk melihatnya langsung.
Sang ayah bahkan dengan antusias bercerita proses kelahiran anak itu kepada para tamu yang tertarik untuk berbagi kisah.
Sayangnya, dia mewanti-wanti agar tak satu pun tamu boleh yang mengabadikan gambar bayi dan ibunya itu.
Selain itu, tak boleh ada yang menyentuh bayinya. Dia berharap fenomena anaknya yang lahir tanpa pasangan itu tidak diekspos terlalu jauh.
Orang-orang hanya diizinkan untuk mengintip melalui kelambu yang membatasi pintu kamar, tempat ibu dan bayinya beristirahat.
Sesekali, terlihat beberapa kerabatnya masuk untuk membantu sang ibu yang masih berusia 18 tahun itu.
Sementara itu polisi meminta masyarakat tetap menjaga kondisi desa di pinggiran Kota Enrekang itu agar tetap kondusif.
Kapolres Enrekang, AKBP Ibrahim Aji, mengimbau agar masyarakat tidak banyak berspekulasi. Apalagi sampai pada hal-hal yang bisa mengganggu ketertiban umum.
“Kami sudah turunkan personel. Untuk sementara kita dalami dulu kejadian ini, sambil bekerja sama dengan semua pihak,” ungkap lelaki yang baru genap sebulan menjabat Kapolres ini seperti dilansir Fajaronline (JawaPos Group). (Fajar/pojok/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia