jpnn.com, JAKARTA - Musikus Ardhito Pramono memberi klarifikasi terkait twit dirinya yang ikut meramaikan tagar #IndonesiaButuhKerja.
Tagar tersebut ternyata salah satu kampanye pro-Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang menuai kontroversi.
BACA JUGA: Kolaborasi Rendy Pandugo dan Ardhito Pramono Bakal Spesial di Icefest 2019
Lewat akun Twitter miliknya, Ardhito Pramono mengaku tidak tahu kampanye #IndonesiaButuhKerja untuk RUU Cipta Kerja.
"(1) Betul bahwa saya menerima brief untuk ikut dalam kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja & menerima bayaran. Seperti kerjasama saya dengan sebuah brand. Namun dalam brief yang saya terima dari publicist saya, tidak ada keterangan tentang Omnibus Law. Apakah saya bertanya sebelumnya? Ya, saya bertanya," ungkap Ardhito Pramono.
BACA JUGA: Jerinx SID Ditahan, Sejumlah Musisi Suarakan #BebaskanJRXSID
"(2) Saya bertanya apakah ada kepentingan politik tertentu? Jawaban publicist saya; Tidak, tujuannya hanya membuat tenang di tengah pandemic karena akan adanya lapangan pekerjaan nantinya. Saya diminta membuat tulisan sesuai dengan harapan saya," sambungnya lagi.
Pelantun Bitterlove itu sempat bertanya tentang kerja sama tersebut apakah ada hubungan dengan Omnibus Law.
BACA JUGA: Omnibus Law Dibutuhkan agar Investor Tidak Khawatir Masuk ke Indonesia
Sebab Ardhito Pramono mengaku tidak mau terlibat dalam hal yang tidak dipahaminya.
"(3) Saya juga bertanya, apakah ada hubungan dengan omnibus law? Jawabannya, tidak ada. Saya bertanya karena saya hanya musisi, enggak paham politik dan tidak punya pengetahuan akan isu-isu tersebut, sehingga saya tidak ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami," ucap pria 25 tahun itu.
Ardhito Pramono lantas menyampaikan permohonan maaf atas polemik yang terjadi.
Dia juga mengembalikan uang kerja sama yang sempat diterima.
"(4) Atas ketidaktahuan & seakan seperti nirempati pada mereka yang sedang memperjuangkan penolakan terhadap RUU ini, saya mohon maaf. Ke depan saya akan berusaha lebih berhati-hati dan peduli. Saya musisi. Bukan buzzer. Saya ingin memiliki pengaruh, tapi melalui musik yang saya buat. Terima kasih," bebernya.
"(5) Atas permintaan maaf ini, hari ini saya sudah meminta publicist saya untuk mengembalikan pembayaran yang saya terima dari memposting tagar #IndonesiaButuhKerja," pungkas Ardhito Pramono. (ded/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra