Heboh Video Dudung Beri Arahan soal Effendi: Enggak Ada Pangdam Bergerak, Takut Jabatan Dilepas?

Rabu, 14 September 2022 – 16:53 WIB
Beredar video berdurasi dua menit 45 detik yang merekam KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sedang memberi pengarahan kepada bawahannya seusai ramai pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon. Ilustrasi Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Beredar video berdurasi dua menit 45 detik yang merekam KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sedang memberi pengarahan kepada bawahannya seusai ramai pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Dudung seperti dalam video tampak duduk didampingi Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto sedang memberikan pengarahan kepada perwira TNI bisa bergerak menyikapi pernyataan Effendi.

BACA JUGA: Menurut Bang Edi, Ini Alasan Kapolri Memberikan Penghargaan kepada Jenderal Dudung

"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan," kata mantan Pangdam Jaya itu dalam video beredar, Rabu.

Dudung mengingatkan perwira TNI agar tidak takut posisi dicopot apabila bergerak menyikapi pernyataan Effendi soal TNI seperti gerombolan.

BACA JUGA: Jenderal Dudung Terima Penghargaan dari Kapolri, Jasanya Begitu Besar

"Enggak usah ada yang takut, ya. Enggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," ujar pria kelahiran Jawa Barat itu.

Dudung mengatakan para perwira TNI AD terkesan takut berbicara menyikapi pernyataan Effendi.

BACA JUGA: Effendi Punya Temuan Sebelum Ungkap Kabar Disharmoni Andika-Dudung, Hmmm...

Berbeda hal dengan para tamtama dan bintara yang berani meluapkan kekecewaan menyikapi ucapan politikus PDI Perjuangan itu saat rapat.

"Kok, kelompok perwira santai-santai saja begitu, lo? Enggak ada yang saya lihat Pangdam yang bergerak sedikit pun. Apa takut jabatannya dilepas atau gimana," kata Dudung.

Soal pernyataan TNI seperti Gerombolan, Effendi telah melayangkan klarifikasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu ini.

Menurut dia, hal itu diungkapkan saar rapat pada Senin kemarin dengan agenda pembahasan rencana kerja dan anggaran (RKA) pada 2023.

Effendi mengatakan pembahasan RKA saat rapat tidak terlalu banyak, karena menyangkut hal-hal yang sudah ditetapkan pemerintah dalam pagu indikatif.

“Kemudian masuk ke isu-isu aktual," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu ini.

Selepas pembahasan RKA, Effendi kepengin bertanya tentang isu disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Dia dalam rapat kerja mau mengklarifikasi isu disharmoni antara dua mantan Pangkostrad tersebut secara langsung.

Terlebih lagi, ada narasi ketidakpatuhan di dalam isu disharmoni antara Andika dengan Dudung.

Dalam poin tersebut, kata Effendi, TNI seperti gerombolan apabila tidak memiliki kepatuhan.

"Sejujurnya saya tidak pernah menstigmakan TNI itu gerombolan tetapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan," ujar legislator Daerah Pemilihan III DKI Jakarta itu.

Namun, Effendi menyadari ada pihak yang berpotensi tersinggung dengan perkataannya saat rapat kerja pada Senin kemarin.

Dia pun meminta maaf kepada prajurit, Andika, hingga para Kepala Staf di TNI.

"Saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit," katanya.

Diketahui, Effendi menarasikan TNI seperti gerombolan saat mengikuti rapat kerja bersama Menhan RI Prabowo Subianto beserta TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Andika dan KSAD Dudung Dikabarkan Tak Harmonis, Teddy Gusnaidi Berkomentar Pedas


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler