Speedboad tersebut dikemudikan Muhklis alias Aco (32) tinggal di RT 5 Kelurahan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam ini mengangkut 7 orang penumpang dari pelabuhan Penajam menuju Kampung Baru, Balikpapan.
Namun, belum sampai tiba di pelabuhan Kampung Baru di pertengahan jarak sekitar 300 dari pelabuhan umum Penajam, tiba-tiba secara bersamaan di belakang speeboad itu ada helikopter warna putih terbang sangat rendah menghantam 1 orang penumpang yang duduk di jok belakang sebelah kiri.
Tak ayal, kepala belakang korban yang bernama Syamsuddin (32) ini terkena bagian penyangga landasan helikopter itu. Korban diduga kuat terkena besi penyangga landasan helikopter di bawahnya itu.
“Helikopter tiba-tiba dari arah belakang speedboad saya. Saya perkirakan helikpoter terbang rendah sekitar 1 meter di atas permukaan air laut. Helikopter muter-muter di atas lalu turun mendekati di belakang speedboad,” tutur Aco.
Aco mengaku tak menyangka sama sekali bila salah satu penumpang yang duduk di jok belakang sebelah kiri itu terkena hantaman helikopter. “Saya tak nyangka kalau penumpang di belakang terkena hantaman helikopter itu, karena memang saya lihat terbang rendah. Kalau saja helikopter itu mengarah dari depan, ya saya bersama penumpang pasti loncat ke laut,” jelas Aco yang sudah 20 tahun ini bekerja sebagai motoris speedboad ini.
Aco menceritakan lagi, setelah menabrak korban helikopter lalu cepat naik lagi di ketinggian dalam posisi masih muter-muter. Mengetahui ada korban, Aco tak berani melanjutkan mengantar penumpang ke pelabuhan speedboad Kampung Baru, Balikpapan.
“Saya lihat ada korban yang luka, saya balik lagi ke pelabuhan Penajam. Helikopter masih terbang muter-muter di atas saya. Saya lambaikan tangan saya supaya helikopter lihat ada penumpang yang terluka,” ujar Aco. Menurut Aco, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 16.20 menit. Setelah menyambar speedboat, heli terbang naik berputar-putar kemudian mengarah ke Balikpapan.
Sedangkan Nana Setiana (56), mengalami luka patah tulang lengan kiri. Dia keluarga tertua korban yang ikut dalam rombongan penumpang itu. Dirinya bersama keluarganya itu berangkat dari Gunung Makmur, Kecamatan Babulu. Nana sore itu rencana berangkat kerja sebagai pekerja proyek perluasan di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
“Saya bersama penokan-ponakan ini mau kerja. Berangkat dari Babulu naik speedboad menuju Kampung Baru. Sekalinya di tengah laut mengalami musibah seperti ini,” tutur Nana yang berpelukkan dengan ponakkannya satu rombongan saat menunggui jenazah Syamsuddin, keluarganya.
Sebanyak 7 penumpang ini merupakan satu keluarga yang rencana berangkat kerja di proyek tersebut. Nana merupakan perantauan asal Sukabumi, Jawa Barat, yang sudah menetap di Babulu sejak 1979 lalu. “Saya asal Sukabumi, saya sudah menetap di Babulu sejak 1979. Ponakkan saya Syamsuddin ini baru pertama kali mau kerja ikut saya,” ucap Nana.
Enam orang penumpang ini masing-masing bernama Nana Setiana, Firman, Fendi, Dadang A, Syamsuddin, Panji dan satu motoris, Aco. “Saya minta helikopter harus bertanggung jawab,” tegas Nana yang tak kuasa menahan tangis lantaran anggota keluarganya tewas mengenaskan itu.
Nana menuturkan, ia melihat helikopter terbang rendah di belakangnya, lalu secepatnya itu mengenai kepala korban. Korban diperkirakan tewas di speedboad lantaran kehabisan darah. Korban kemudian dibawa ke Puskemas Penajam untuk divisum.
“Saya sampai teriak-teriak keras ke helikopter itu, tapi mungkin saja tak kedengaran. Heli terus naik meninggi menuju arah Balikpapan,” ucap Nana.
Kapolres PPU AKBP Sugeng Utomo yang didampingi Kasubbag Humas, Polres, AKP Jamaluddin mengatakan, pihaknya masih melacak keberadaan helikopter itu. “Kami belum bisa beri keterangan lengkap. Kami masih lakukan penyelidikkan,” jelas Sugeng.
Sementara itu dari sumber yang diperoleh, helicopter yang menabrak diketahui merupakan jenis BELT 407 Nomor Flight WSC Milik Whitesky Aviation yang terbang untuk melakukan Test Fligt dari Bandara Internasional Sepinggan dengan Pilot Kapten Willy dari kesatuan TNI Angkata Laut, yang dikaryakan di Whitesky Aviation. Saat Ini Kepala Otoritas Bandara sedang melakukan langkah koordinasi dengan pemilik Hellycopter untuk mengetahui penyebab kejadian.(pam/noq/bp9)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW Curigai Polisi Lepas Pemilik Sabu
Redaktur : Tim Redaksi